Sekelompok demonstran mencoba merobohkan patung presiden ketujuh Amerika Serikat di dekat Gedung Putih, Washington DC, Senin (22/6/2020) malam. Polisi pun menghalangi mereka dengan semprotan merica.
Seperti dilansir AFP, Selasa (21/6) gelombang demonstrasi nasional yang menyerukan keadilan rasial telah melanda Amerika Serikat (AS) sejak kematian George Floyd pada 25 Mei, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang dibunuh oleh seorang polisi kulit putih di Minneapolis, Minnesota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari Senin (22/6) waktu setempat, ratusan demonstran dipukul mundur oleh setidaknya 100 personel pasukan keamanan, setelah mereka melemparkan tali di sekitar patung Andrew Jackson, presiden AS ketujuh, di Lafayette Park.
"Polisi menyerang kami. Mereka membawa hukum ke tangan mereka sendiri," kata Raymond Spaine, seorang pria kulit hitam berusia 52 tahun yang ikut dalam aksi ini.
Tonton juga video 'Ribuan Warga AS Demo Kekerasan Polisi AS':
Awal bulan ini, polisi membubarkan aksi demonstrasi damai di taman yang sama, beberapa saat sebelum Presiden AS Donald Trump berjalan dari Gedung Putih untuk sesi foto di sebuah gereja bersejarah yang sempat terbakar di malam sebelumnya.
Trump telah memberikan instruksi kepada para pemimpin lokal untuk bertindak tegas pada para demonstran. Dia juga mengancam akan menerapkan Undang-Undang Pemberontakan yang jarang digunakan, yang akan memungkinkan pengerahan pasukan bersenjata.