Perintah Nyeleneh Trump Minta Tes Corona Di-Slow Down

Round-Up

Perintah Nyeleneh Trump Minta Tes Corona Di-Slow Down

Tim detikcom - detikNews
Senin, 22 Jun 2020 08:58 WIB
President Donald Trump gestures after speaking at a campaign rally Tuesday, Nov. 26, 2019, in Sunrise, Fla. (AP Photo/Brynn Anderson)
Presiden AS Donald Trump (Foto: AP Photo/Brynn Anderson)
Washington DC -

Perintah nyeleneh datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump meminta bawahannya untuk memperlambat tes virus Corona (COVID-19) di AS.

Dilansir CNN, Minggu (21/6/2020), perintah itu diungkap Trump saat berkampanye di Tusla, Oklahoma. Trump mulanya menyebut tes virus Corona seperti pedang bermata dua.

Dia pun mengaku telah meminta para pejabatnya untuk memperlambat pemeriksaan virus Corona. Sebab, menurut Trump, meningkatkan pemeriksaan malah akan berujung pada meningkatnya angka kasus COVID-19 di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika Anda melakukan pemeriksaan sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang, Anda akan menemukan lebih banyak kasus. Jadi saya katakan kepada orang-orang saya tolong perlambat pemeriksaan. Mereka menguji dan mereka menguji. Kami memiliki tes yang orang tidak tahu apa yang terjadi," kata Trump di hadapan pendukungnya.

Tidak diketahui apakah pernyataan Trump itu hanya bercanda. Namun, seorang pejabat administrasi di Gedung Putih mengatakan bahwa sang Presiden hanya berkelakar.

ADVERTISEMENT

"Dia jelas-jelas bercanda. Kami memimpin dunia dalam pengujian dan telah melakukan lebih dari 25 juta dalam pengujian," kata pejabat itu kepada CNN.

Tonton video 'Hillary Clinton Sebut Trump Gagal Tangani Virus Corona di AS':

Kendati demikian, sebelumnya, Trump juga sempat mengeluarkan pernyataan yang senada. Dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal yang diterbitkan pada Kamis (18/6) lalu, Trump menyebut pemeriksaan virus Corona "berlebihan" dan membuat AS tampak buruk.

"Secara pribadi saya pikir pemeriksaan virus Corona berlebihan, meskipun saya menciptakan mesin pemeriksaan terbaik sepanjang sejarah," kata Trump yang menambahkan bahwa banyaknya pemeriksaan di AS membuat kasus virus Corona yang terkonfirmasi "membuat kita tampak buruk".

Seperti diketahui, kasus positif COVID-19 di AS memang terus meningkat. Banyak negara bagian, termasuk Oklahoma, yang mengalami peningkatan kasus setiap harinya.

Oklahoma sendiri pada Sabtu (20/6) dilaporkan mencatat peningkatan kasus terbanyak dalam satu hari sejak pandemi COVID-19. Peningkatan itu lantaran adanya penambahan 2.206 kasus di Tusla, Oklahoma.

Pada Minggu (21/6/2020) pukul 20.10 WIB, kasus positif COVID-19 di AS bahkan mencapai lebih dari 2.255.119. Angka itu berdasarkan data situs Johns Hopkins, dengan 119.719 orang di antaranya meninggal dunia.

Halaman 2 dari 2
(mae/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads