Total Kasus Corona di Iran Lampaui 200 Ribu, Peringkat 10 Tertinggi Dunia

Total Kasus Corona di Iran Lampaui 200 Ribu, Peringkat 10 Tertinggi Dunia

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 20 Jun 2020 11:37 WIB
Warga Iran Meragukan Pemerintahnya Tangani Virus Corona
Ilustrasi (DW)
Teheran -

Otoritas Iran melaporkan bahwa total kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya telah melampaui angka 200 ribu. Laju penularan virus Corona di Iran kembali meningkat, setelah sempat mencapai level terendah beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (20/6/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, melaporkan 2.615 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Tambahan ini menjadikan total kasus virus Corona di Iran mencapai 200.262 kasus.

Dengan angka tersebut, Iran berada di peringkat 10 untuk negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia. Disebutkan Lari bahwa tambahan kasus ini menjadi 'refleksi dari kerja sama (rakyat Iran) dalam 2-4 pekan terakhir'. Dia kembali mengimbau warga Iran untuk mematuhi protokol kesehatan dan aturan social distancing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lari juga mengumumkan bahwa Iran mencatat 120 kematian dalam sehari. Total kematian akibat virus Corona di Iran sejauh ini mencapai 9.392 orang.

Diketahui bahwa jumlah kasus Corona di Iran kembali mengalami kenaikan sejak awal Mei, saat Iran mencapai angka terendah selama dua bulan. Namun ada keraguan di dalam negeri maupun luar negeri soal data resmi yang dilaporkan otoritas Iran, dengan angka sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

Enam dari 31 provinsi di Iran, yakni Bushehr, Hormozgan, Kermanshah, Kurdistan, Sistan dan Baluchistan, dan West Azerbaijan, kini diklasifikasikan sebagai zona 'merah' -- level tertinggi dalam skala risiko penularan Corona di Iran. Pada Kamis (18/6) waktu setempat, hanya 5 provinsi yang masuk zona merah.

Sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona, otoritas Iran memberikan wewenang kepada otoritas masing-masing provinsi untuk memberlakukan kembali langkah-langkah pembatasan. Wakil Menteri Kesehatan, Hossein Erfani, menyatakan Iran akan menerapkan 'social distancing dinamis'.

Langkah ini, sebut Erfani, memampukan 'setiap provinsi untuk mengambil keputusan sendiri' terkait langkah-langkah pembatasan. Otoritas Iran diketahui mulai melonggarkan pembatasan sejak April demi membuka kembali perekonomian di negara tersebut.

(nvc/rdp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads