Heboh Buku John Bolton, Trump Bahas Khashoggi untuk Alihkan Isu Putrinya

Heboh Buku John Bolton, Trump Bahas Khashoggi untuk Alihkan Isu Putrinya

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 19 Jun 2020 10:48 WIB
WASHINGTON, DC - FEBRUARY 12: U.S. President Donald Trumps daughter and advisor Ivanka Trump hosts an event to mark the first anniversary of her Womens Global Development Prosperity Initiative in the Franklin Room at the State Department February 12, 2020 in Washington, DC. Sen. Lindsey Graham (R-SC) and Sen. Jeanne Shaheen (D-NH) are proposing legislation that would make the economic empowerment of women a priority of U.S. foreign policy, establish an Office of Women’s Empowerment at the State Department and ensure that Ivanka Trumps initiative would continue beyond the Trump administration. (Photo by Chip Somodevilla/Getty Images)
Foto: Putri Donald Trump, Ivanka Trump (Chip Somodevilla/Getty Images)
Washington DC -

Buku memoar yang ditulis John Bolton, mantan penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu kehebohan publik. Buku berjudul 'The Room Where It Happened' itu menyebut bahwa Trump aktif membahas kasus pembunuhan Jamal Khashoggi untuk menutupi kasus putrinya, Ivanka Trump.

Seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (17/6/2020) Trump menjadi headline berita pada November 2018 ketika ia merilis pernyataan aneh yang membela putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman atas pembunuhan wartawan senior Saudi, Jamal Khashoggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembelaan itu termasuk komentar-komentar seperti "Dunia adalah tempat yang sangat berbahaya!" dan "mungkin dia melakukannya dan mungkin dia tidak melakukannya!"

ADVERTISEMENT

Menurut buku Bolton, seperti yang dikutip media Inggris, Guardian, menjadi headline adalah inti dari usaha Trump ini. Sebuah cerita tentang putrinya, Ivanka Trump, yang menggunakan email pribadinya untuk urusan pemerintah sempat mencuat menjadi berita pada saat itu. Padahal Trump pernah mengobarkan perang terhadap Hilary Clinton selama kampanye 2016 karena melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan putrinya itu. Kareanya, Trump membutuhkan pengalihan.

"Ini akan mengalihkan dari (kasus) Ivanka," kata Trump. "Jika saya membaca pernyataan itu secara langsung, itu akan mengambil alih masalah Ivanka," ujar Trump seperti ditulis Bolton dalam bukunya.

Sebelumnya, seperti dilansir AFP, Jumat (19/6/2020), Trump dalam komentarnya via Twitter menyebut Bolton itu sebagai 'sick puppy', yang berarti sosok yang gila dan kejam.

Trump geram dan menyebut buku karya Bolton sebagai 'kompilasi kebohongan dan kisah rekayasa, semua dimaksudkan untuk membuat saya terlihat buruk'.

"Banyak pernyataan konyol yang dia sebut soal saya yang tidak pernah dibuat, fiksi murni," cetus Trump.

Sedangkan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut mantan penasihat keamanan nasional itu sebagai 'pengkhianat'. Dia membantah isi buku yang akan terbit pada 23 Juni ini.

"John Bolton menyebarkan sejumlah kebohongan, setengah kebenaran yang diputar dan kepalsuan langsung," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (19/6/2020).

"Sangat menyedihkan dan berbahaya bahwa peran publik terakhir John Bolton adalah peran pengkhianat yang merusak Amerika dengan melanggar kepercayaan sakralnya dengan rakyatnya," cetus Pompeo.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads