Demonstrasi soal krisis Corona di Prancis berakhir ricuh. Polisi menembakkan gas air mata untuk meredakan aksi massa.
Dilansir AFP, demonstrasi itu diikuti sejumlah tenaga medis di Prancis, mulai dari dokter hingga perawat. Mereka menuntut pemerintah untuk merombak sistem rumah sakit dalam menghadapi krisis Corona. Selain itu mereka meminta pemerintah lebih banyak mengalokasikan anggaran ke bidang kesehatan.
Massa berpakaian serba hitam. Mereka berkumpul di depan kompleks Les Invalides, pusat kota Paris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para demonstran membakar sebuah kendaraan dan melempari polisi dengan proyektil. Massa berteriak 'Semua orang benci polisi!'.
Kemudian, polisi menembakkan gas air mata ke arah massa. Situasi menjadi kacau balau. Disinyalir, ada sekelompok provokator yang menunggangi massa demonstrasi.
"Sejumlah kelompok berusaha untuk meningkatkan ketegangan pada demonstrasi damai yang diadakan oleh petugas kesehatan," salah satu cuitan akun kepolisian di Paris seperti dilansir dari AFP.
Polisi mengamankan sejumlah peserta demo yang dinilai sebagai biang kerok kerusuhan. 16 orang ditangkap.
Diketahui, petugas kesehatan telah lama mengeluhkan tentang gaji rendah dan staf yang tidak memadai di rumah sakit Prancis. Hal ini menyebabkan serangkaian aksi pemogokan kerja selama setahun terakhir.
(isa/isa)