Wanti-wanti WHO usai Muncul Lagi Kasus Corona di Ibu Kota China

Round-Up

Wanti-wanti WHO usai Muncul Lagi Kasus Corona di Ibu Kota China

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 16 Jun 2020 21:04 WIB
Virus corona: Total 106 kasus lokal baru Covid-19 dalam lima hari, Beijing kencangkan kontrol dengan lockdown dan tes masif
Foto: Kasus Corona di Beijing melampaui 100 kasus (BBC World)
Beijing -

Kasus Corona di Ibu Kota China, Beijing telah mencapai 106 kasus. Bahkan, wilayah Beijing harus menjalani karantina. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun mewanti-wanti akan datangnya gelombang kedua Corona.

Sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (16/6/2020) Beijing telah menetapkan lebih banyak 'lockdown' terhadap permukiman dan mendorong pengujian masif kepada warganya sebagai upaya untuk menahan penyebaran virus corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat 27 kasus baru yang dilaporkan pada Selasa (16/6) sehingga total menjadi 106 orang hanya dalam lima hari.

ADVERTISEMENT

Seorang pejabat China menggambarkan wabah baru di ibu kota dalam tingkat yang "sangat parah".

Selama lebih dari tujuh minggu, Beijing hanya mendata kasus-kasus dari orang-orang yang datang dari luar negeri, bukan dari dalam negeri.

Melihat kasus Corona di Beijing yang sudah melampaui 100 kasus ini, WHO pun memperingatkan negara-negara untuk tetap waspada untuk kemunculan kembali virus Corona.

Seperti dilansir AFP, Selasa (16/6/2020), WHO menyatakan sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan dalam cluster penularan Corona terbaru di ibu kota China itu. Namun, sebut WHO, melihat pada luas dan konektivitas wilayah Beijing, kemunculan cluster baru ini patut memicu kekhawatiran serius.

"Bahkan di negara-negara yang telah menunjukkan kemampuan untuk menekan penularan, negara-negara itu harus tetap waspada pada kemungkinan kemunculan kembali," ujar Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers virtual.

"Pekan lalu, China melaporkan cluster kasus baru di Beijing, setelah lebih dari 50 hari tanpa satu kasus pun di kota itu. Lebih dari 100 kasus sekarang telah terkonfirmasi," ungkapnya.

"Asal dan luas dari wabah ini sedang diselidiki," imbuh Tedros.

Virus Corona pertama terdeteksi di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Sejak saat itu, kasus penularan lokal terus menurun hingga nyaris mendekati nol saat pandemi Corona merajalela di negara-negara lain.

"Pemahaman saya adalah tidak ada kematian terkait (cluster baru di Beijing) sejauh ini," ujar pimpinan teknis COVID-19 pada WHO, Maria Van Kerkhove, dalam konferensi pers di Jenewa.

Secara terpisah, Direktur Urusan Darurat WHO, Mike Ryan, menyatakan bahwa negara-negara yang memberlakukan langkah-langkah mengatasi penyebaran dengan segera dan komprehensif telah secara umum berhasil mengatasi kemunculan cluster baru.

"Namun, Beijing merupakan kota besar dan sangat dinamis dan sangat terhubung, jadi selalu ada kekhawatiran. Dan saya pikir Anda bisa melihat level kekhawatiran itu dalam respons otoritas China, jadi kami mengawasi itu secara saksama," ucapnya.

Ditambahkan Ryan bahwa WHO telah menawarkan bantuan dan dukungan kepada otoritas China yang tengah melakukan penyelidikan terhadap cluster baru ini. Dimungkinkan bagi WHO untuk mengerahkan tim di Beijing dalam beberapa hari ke depan.

"Cluster semacam ini menjadi kekhawatiran dan perlu diselidiki dan dikendalikan -- dan itulah tepatnya yang sedang dilakukan otoritas China," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads