Seorang demonstran di Amerika Serikat ditembak pada Senin (15/6/2020) oleh satu kelompok milisi bersenjata berat. Para milisi ini berusaha mempertahankan sebuah patung dari amukan demonstran anti rasisme di negara bagian New Mexico.
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (16/6/2020) monumen atau patung yang melambangkan kolonialisme dan perbudakan di dunia ramai-ramai dirobohkan, ketika protes anti-rasisme di seluruh dunia berlanjut setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di tangan oknum polisi AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para demonstran di kota Albuquerque, New Mexico menuntut penghapusan patung gubernur abad ke-16 negara bagian itu, penakluk Spanyol, Juan de Onate.
Media lokal, Albuquerque Journal melaporkan, ketika para demonstran mencoba merobohkan patung itu, beberapa anggota milisi sayap kanan berusaha melindungi patung dan bentrokan pun terjadi.
Polisi mengatakan, korban diyakini dalam kondisi kritis tetapi stabil. Polisi tengah menyelidiki laporan "tentang kelompok main hakim sendiri yang mungkin memicu kekerasan ini," kata kepala polisi kota Michael Geier dalam sebuah pernyataan Twitter.
"Jika ini benar, mereka akan dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya, termasuk penetapan sebagai kelompok kebencian federal dan penuntutan," katanya.
Gambar di media AS menunjukkan polisi menangkap sejumlah pria, beberapa mengenakan seragam kamuflase dengan senjata.
"Orang-orang bersenjata berat yang memamerkan diri mereka sendiri dalam protes itu, menyebut diri mereka 'penjaga sipil', ada di sana karena satu alasan: Untuk mengancam para pengunjuk rasa, untuk menyajikan pertunjukan tanpa kekuatan yang tidak diatur," kata Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham dalam sebuah cuitannya di Twitter.
"Biar saya jelaskan: Sama sekali tidak ada ruang di New Mexico untuk calon 'milisi' yang berusaha untuk meneror orang-orang New Meksiko," tambahnya.
Walikota Albuquerque, Tim Keller mengatakan di Twitter bahwa patung itu telah dipindahkan sementara karena mengandung risiko bagi keselamatan publik.