Amerika Serikat mencatat 839 kematian terkait virus Corona dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan demikian, sejauh ini jumlah korban jiwa di negara tersebut akibat virus mematikan itu kini mencapai 114.613 orang.
Demikian menurut data penghitungan yang dilakukan Johns Hopkins University, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/6/2020).
Raksasa ekonomi dunia itu paling terdampak parah akibat pandemi Corona, baik dalam hal jumlah kasus infeksi maupun jumlah kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Jumat (12/6) malam waktu setempat, menurut data Johns Hopkins University, Amerika Serikat telah mencatat 2.044.572 kasus infeksi Corona.
Tonton juga 'Kasus Positif Corona di AS Tembus 2 Juta Orang':
Hingga saat ini, AS masih terus mencatat sekitar 20 ribu kasus baru Corona dalam sehari dan sedang berjuang untuk turun dari puncak wabah.
Di beberapa daerah pedesaan yang berpenduduk lebih sedikit, jumlah pasien rawat inap karena Corona bahkan meningkat dibandingkan bulan lalu.
"Penting bagi kita untuk mengingat bahwa situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dan bahwa pandemi belum berakhir," kata Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, pada briefing media pada hari Jumat (12/6) waktu setempat.
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengakui adanya peningkatan baru dalam kasus virus Corona di beberapa negara bagian. Namun, ditegaskan bahwa tidak akan ada penutupan ekonomi jika gelombang kedua wabah Corona muncul.