Sempat Dibuka, Masjid Utama di New Delhi Ditutup Lagi

Sempat Dibuka, Masjid Utama di New Delhi Ditutup Lagi

Eva Safitri - detikNews
Sabtu, 13 Jun 2020 02:26 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Jakarta -

Masjid utama di ibu kota India, New Delhi, sempat dibuka untuk jamaah. Namun, kini kembali ditutup karena kekhawatiran virus korona (COVID-19) dapat menyebar, kata pihak manajemen,Kamis.

Masjid Jama yang dibangun sejak abad ke-17 mulai dibuka pada hari Senin setelah pemerintah melonggarkan larangan pertemuan keagamaan- suatu tindakan yang merupakan bagian dari penguncian nasional selama berbulan-bulan.

Tetapi pihak berwenang telah memperingatkan bahwa infeksi bisa melonjak dalam beberapa minggu mendatang, dan pengelola masjid ingin bermain aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala ulama Syed Ahmed Bukhari mengatakan kegiatan akan dihentikan dari mulai 12- 30 Juni, mengingat situasi coronavirus yang memburuk di New Delhi.

Ibu kota mencatat lebih dari 1.800 temuan kasus baru pada hari Kamis. Secara keseluruhan, New Delhi mencatat lebih dari 34.000 orang terinfeksi dan 1.000 kematian.

ADVERTISEMENT

"Coronavirus menyebar secara eksponensial di Delhi. Apa gunanya mengunjungi masjid di saat penyebaran virus corona memuncak di Delhi?," kata Bukhari dalam sebuah pernyataan.

Penutupan sukarela dilakukan dua hari setelah manajer media masjid meninggal karena COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus.

Pada hari Senin (8/6) kemarin, India lebih lanjut melonggarkan pengunciannya untuk mengurangi dampak pada ekonomi. Tetapi virus ini masih melonjak di negara dengan populasi terpadat kedua di dunia, dengan sekitar 290.000 infeksi dilaporkan - beban kasus kelima tertinggi di dunia.

Banyak yang mempertanyakan keputusan pemerintah untuk membuka kembali tempat ibadah, yang menarik jutaan umat setiap hari.

Pihak berwenang di negara bagian Kerala selatan juga mengumumkan bahwa mereka akan menunda pertemuan bulanan di Sabarimala, sebuah kuil Hindu populer yang menarik perhatian puluhan ribu umat.

Sebagian besar tempat ibadah telah membatasi jumlah penyembah yang diizinkan pada satu waktu, dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan jarak sosial dan kebersihan

(eva/eva)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads