Sebuah patung Christopher Columbus di Boston, Amerika Serikat (AS), ditemukan telah dipenggal kepalanya. Aksi vandalisme ini terjadi saat marak seruan pemusnahan patung-patung yang mengenang penjajah dan tokoh perbudakan di AS, sebagai buntut dari unjuk rasa anti-rasialisme.
Seperti dilansir AFP, Kamis (11/6/2020), sebuah patung Columbus di Miami juga menjadi korban aksi vandalisme. Satu patung Columbus lainnya yang ada di Richmond, Virginia, dirobohkan dan diseret ke dalam danau setempat.
Insiden-insiden ini terjadi saat tekanan semakin memuncak di AS untuk memusnahkan monumen dan patung yang terkait dengan rasialisme, setelah banyak digelar unjuk rasa besar-besaran untuk memprotes kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd saat ditahan polisi Minneapolis, bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Columbus yang merupakan penjelajah Italia yang sejak lama disebut sebagai penemu 'Dunia Baru' dalam buku-buku pelajaran sekolah ini, dianggap banyak pihak telah memicu genosida selama bertahun-tahun terhadap penduduk asli benua Amerika. Dia kerap dikecam dengan cara yang sama seperti para jenderal Perang Sipil yang pro-perbudakan di selatan Amerika.
Patung Columbus yang ada di Boston -- yang berdiri di jantung kota -- telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun, seperti patung-patung Columbus lainnya di berbagai wilayah AS. Patung ini pernah menjadi korban aksi vandalisme sebelumnya.
Kepolisian Boston mendapat laporan soal aksi vandalisme ini sesaat setelah tengah malam pada Selasa (9/6) waktu setempat. Penyelidikan tengah dilakukan terhadap insiden ini, namun belum ada satupun tersangka yang ditangkap.