Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengomentari insiden seorang kakek 75 tahun yang didorong dua polisi Buffalo di New York hingga jatuh dan berdarah. Trump menyebut kakek itu sebagai penghasut dan menyebut insiden itu bisa jadi sebuah jebakan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (10/6/2020), dalam komentar yang disampaikan via Twitter, Trump melontarkan kecurigaannya bahwa kakek itu merupakan seorang penghasut dari kelompok sayap kiri-jauh yang sengaja merekayasa insiden tersebut.
"Demonstran Buffalo yang didorong polisi bisa jadi seorang provokator ANTIFA (kelompok anti-fasis). Martin Gugino yang berusia 75 tahun diusir telah tampak sedang memindai komunikasi polisi demi mematikan peralatan," tulis Trump dalam komentarnya via Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"@OANN Saya telah melihatnya, dia jatuh lebih keras daripada didorong. Sedang membidik (alat) pemindai. Bisakah ini sebuah jebakan?" imbuh Trump.
Diketahui bahwa dua polisi Buffalo di New York telah didakwa atas tindak penyerangan terkait insiden yang terekam kamera pada pekan lalu. Korban yang diidentifikasi sebagai seorang aktivis dan demonstran bernama Martin Gugino (75) didorong polisi dan terjatuh ke belakang hingga kepalanya membentur trotoar dan berdarah. Insiden itu terjadi saat Gugino mendekati barisan polisi yang tengah membersihkan area unjuk rasa dari demonstran.
Gugino dilaporkan dalam kondisi serius dan masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Tidak diketahui pasti apa maksud Trump dengan menyebut Gugino 'sedang membidik pemindai' dan bahwa Gugino 'tampak sedang memindai komunikasi polisi demi mematikan peralatan'. Kicauan Trump ini diposting setelah dia menonton laporan OANN, sebuah jaringan televisi sayap kanan yang khusus membahas teori konspirasi dan kini menjadi acara televisi favorit di Gedung Putih.
Dalam tayangannya, OANN mempromosikan gagasan bahwa insiden itu merupakan 'provokasi palsu oleh kelompok kiri jauh Antifa'. Diklaim juga oleh OANN bahwa 'sebuah video yang baru dirilis' menunjukkan Gugino 'berupaya melakukan scan terhadap komunikasi polisi' dengan telepon genggamnya.
Video yang beredar di media sosial hanya menunjukkan Gugino sedang memegang telepon genggam di tangan kanannya. Aplikasi pemindai polisi, yang memampukan Anda mendengarkan radio lalu lintas pada frekuensi polisi, sepenuhnya legal dan wajar di AS.
Diketahui bahwa Trump telah sejak lama menggemari teori-teori konspirasi aneh, terutama teori konspirasi yang menyebut mantan Presiden AS Barack Obama tidak lahir di AS sehingga tidak bisa menjadi presiden.