Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin mengumumkan diakhirinya lockdown (penguncian) ketat yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona di ibu kota Rusia tersebut.
Sobyanin mengatakan bahwa mulai Selasa (9/6) waktu setempat, sistem perizinan dan isolasi mandiri di kota tersebut juga akan dicabut dan "Moskow akan kembali ke ritme kehidupan biasanya".
Moskow, kota terbesar di Rusia dengan populasi sekitar 12 juta jiwa, berada di bawah lockdown pada akhir Maret lalu untuk meredam penyebaran virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu kota Rusia itu tetap menjadi episenter pandemi Corona di Rusia, dengan mencatat sekitar separuh dari total 476.658 kasus infeksi Corona di seluruh Rusia.
Sebelumnya, otoritas Moskow memberlakukan sistem perizinan yang ketat untuk memungkinkan akses warga Moskow ke transportasi umum dan taksi untuk pekerjaan dan kegiatan-kegiatan penting.
"Semua pembatasan utama -- tunduk pada menjaga keamanan epidemiologis dan mempertimbangkan langkah-langkah sanitasi -- akan dicabut pada Juni," kata walikota Moskow itu seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/6/2020).
Simak video 'Jumlah Terinfeksi Corona di Rusia Meningkat Drastis':
Sobyanin menambahkan, penduduk Moskow termasuk orang tua dan mereka yang menderita penyakit kronis akan diizinkan meninggalkan rumah mereka mulai Selasa (9/6) waktu setempat.
Penata rambut, salon kecantikan dan dokter hewan juga akan diizinkan untuk kembali buka pada hari Selasa ini.
Perpustakaan, kantor real estat dan perusahaan yang menyediakan layanan kepada penduduk akan diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka mulai minggu depan.
Museum dan kebun binatang juga akan dibuka kembali untuk pengunjung yang membeli tiket elektronik dan acara olahraga akan dimulai kembali dengan tidak lebih dari 10 persen stadion terisi.
Sobyanin mengatakan bahwa restoran dan kafe akan dibuka kembali dalam dua tahap mulai 16 Juni mendatang, dengan pelonggaran pembatasan lebih lanjut pada minggu berikutnya.
Meskipun ada rencana untuk menghapus aturan karantina kota, wali kota Moskow mendesak untuk tetap berhati-hati. Sobyanin mengatakan bahwa "kemungkinan infeksi virus Corona telah menurun, tetapi masih ada."
"Kita harus terus memantau situasi dan mencegah wabah baru," katanya.
Rusia memiliki jumlah infeksi virus Corona tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.
Para pejabat kesehatan Rusia pada hari Senin (8/6), mengatakan jumlah kematian karena Corona di negara itu telah meningkat menjadi 5.971 kematian, sementara jumlah kasus baru adalah 8.985 dalam sehari, jumlah yang cukup konsisten selama beberapa minggu terakhir.