Diduga Jadi Korban Rasisme, 3 Warga China Dibunuh-Dibakar di Zambia

Diduga Jadi Korban Rasisme, 3 Warga China Dibunuh-Dibakar di Zambia

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 07 Jun 2020 13:21 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Lusaka -

Tiga warga China dibantai di Lusaka, Zambia. Ketiganya diduga menjadi korban sentimen anti-China yang sedang memanas di Zambia di tengah pandemi virus Corona.

Korban yakni Cao Guifang (52), perempuan pemilik gudang tekstil di Lukasa dan 2 anak buahnya, Bao Junbin (58) dan Fan Minjie (33).

Aksi keji itu dilakukan oleh 3 warga Zambia pada 24 Mei lalu. Polisi mengatakan, ketiganya berpura-pura menjadi pembeli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rekaman CCTV sepanjang 17 menit, ketiganya tampak memukuli korban hingga tewas di halaman, sebelum menyeret jenazah ketiganya ke dalam gudang.

Di situlah rekaman berakhir. Menurut polisi, para pelaku kemudian memotong-motong tubuh mereka dan menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar dari bisnis pakaian Blue Star itu untuk membakar tubuh mereka dan bangunan gudang. Butuh tiga hari bagi pemerintah Zambia untuk mengevakuasi sisa-sisa jenazah korban dari puing-puing bangunan.

ADVERTISEMENT

Sebelum melarikan diri, para pelaku menggerebek properti korban untuk mengambil barang-barang berharga. Sebuah parang bernoda darah ditemukan oleh polisi.

Tonton juga video 'Michael Jordan Donasikan Rp 1,4 Triliun untuk Kesetaraan Ras':

Pada hari-hari menjelang pembunuhan itu, Wali Kota Lusaka Miles Sampa menuduh seorang bos China di wilayahnya melakukan "perbudakan," menggunakan istilah "Chinaman," yang kemudian memicu perpecahan rasial.

Sampa bahkan mengunggah video di Facebooknya yang mengatakan bahwa "virus Corona tidak berasal dari orang hitam Zambia. Virus ini berasal dari Cina."

Ada sekitar 22.000 warga negara China yang tinggal di Zambia, yang mengoperasikan 280 perusahaan, sebagian besar tersebar di Lusaka dan Copperbelt di utara. Beijing memiliki sekitar 44% dari utang Zambia, yang menimbulkan ketakutan di antara beberapa warga Zambia bahwa China memiliki terlalu banyak kendali atas negara itu.

Sementara polisi tidak secara langsung mengaitkan pembunuhan itu dengan sentimen anti-Cina. Kejahatan itu muncul sebagai pengingat akan ledakan kekerasan yang dihadapi beberapa orang China ketika tinggal di Zambia, mitra kunci bagi China di sepanjang proyek Belt and Road yang didambakan.

"Bahkan beberapa orang yang tinggal di sini selama lebih dari 20 tahun, mereka juga terkejut dengan kegiatan kriminal semacam itu," kata Eric Shen, seorang pengusaha China yang telah tinggal di Zambia selama lebih dari satu dekade.

Halaman 3 dari 2
(mae/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads