Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengancam akan menarik negaranya keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Sementara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim AS telah melewati situasi terburuk pandemi Corona.
Ancaman keluar dari WHO dilontarkan Bolsonaro setelah menuduh WHO memiliki 'bias ideologis'. Langkah ini mengikuti jejak Trump, yang pekan lalu mengumumkan bahwa AS memutuskan hubungan dengan WHO usai menuduh badan kesehatan PBB itu cenderung menguntungkan China.
Dalam komentar terbaru di Gedung Putih, Trump mengklaim AS telah melewati situasi terburuk dari pandemi virus Corona. Trump juga menyebut bahwa perekonomian akan pulih lebih cepat jika otoritas negara bagian dan otoritas lokal mengakhiri lockdown.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Trump disampaikan setelah pada Jumat (5/6) waktu setempat, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa negara ini memperoleh 2,5 juta pekerjaan pada bulan Mei. Angka pengangguran dilaporkan menurun ke 13,3 persen, setelah banyak orang kehilangan pekerjaan dalam beberapa bulan sebelumnya akibat virus Corona.
Berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (6/6/2020):
- Ikut Aksi Solidaritas George Floyd, PM Kanada Berlutut Bersama Demonstran
Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, bergabung dengan ribuan orang yang menggelar aksi solidaritas untuk warga Amerika Serikat (AS) yang memprotes rasialisme dan kebrutalan polisi usai kematian George Floyd. Dalam aksi di depan gedung parlemen Kanada itu, Trudeau ikut berlutut bersama demonstran.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (6/6/2020), kemunculan Trudeau dalam aksi solidaritas ini menjadi kemunculan publik yang langka sejak pandemi virus Corona (COVID-19) merajalela. Trudeau tampak memakai masker saat ikut aksi solidaritas di luar gedung parlemen pada Jumat (5/6) waktu setempat.
Sambil memegang sebuah kaos bertuliskan 'Black Lives Matter', Trudeau ikut meneriakkan slogan bersama demonstran lainnya. Dia juga ikut aksi hening selama 8 menit 46 detik, yang menyimbolkan momen saat leher Floyd ditindih dengan lutut seorang polisi kulit putih di Minneapolis hingga akhirnya tewas, pekan lalu.
- Sebut 'Hari Hebat' untuk George Floyd, Trump Picu Kontroversi Baru
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memicu kontroversi baru setelah menyebut 'hari hebat' untuk George Floyd dalam pidato terbarunya di Gedung Putih. Kalimat dan kata-kata Trump itu memicu kritikan dari berbagai pihak.
"Kita semua melihat apa yang terjadi pekan lalu. Kita tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi," ujar Trump merujuk pada Floyd yang tewas di tangan polisi Minneapolis pada 25 Mei lalu. Hal ini disampaikan Trump dalam pidato terbaru di Rose Garden, Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Sabtu (6/6/2020).
"Semoga George memandang ke bawah sekarang dan mengatakan, 'Ini hal yang hebat yang terjadi pada negara kita sekarang'. Hari yang hebat untuknya. Ini hari yang hebat untuk semua orang," sebut Trump.
Pidato Trump yang disampaikan pada Jumat (5/6) waktu setempat, atau sekitar 11 hari setelah kematian Floyd di tangan polisi Minneapolis, memicu kebingungan soal mengapa Trump berpikir ini hari yang hebat untuk Floyd.
- Ikuti Jejak Trump, Presiden Brasil Ancam Akan Keluar dari WHO
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengancam akan menarik Brasil dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Bolsonaro tampaknya mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan menuduh WHO memiliki 'bias ideologis'.
"Saya memberitahu Anda sekarang, Amerika Serikat meninggalkan WHO, dan kita sedang mempelajari itu, di masa mendatang. Entah WHO bekerja tanpa bias ideologis, atau kita keluar juga," tegas Bolsonaro kepada wartawan di luar istana kepresidenan Brasil, seperti dilansir AFP, Sabtu (6/6/2020).
Bolsonaro yang terkadang disebut 'Tropical Trump' telah mengikuti langkah yang ditempuh Trump dalam menangani pandemi Corona. Bolsonoro diketahui meremehkan keseriusan virus Corona, mengkritik langkah 'tetap di rumah' yang diberlakukan otoritas negara bagian di Brasil, dan menggembar-gemborkan efek obat chloroquine dan hydroxychloroquine terhadap virus Corona.
- WHO Anjurkan Semua Orang Pakai Masker Saat Jaga Jarak Sulit Diterapkan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah protokol kesehatan pemakaian masker wajah untuk mencegah penularan virus Corona. WHO mengimbau agar masker harus dipakai di tempat-tempat di mana virus menyebar luas dan upaya jaga jarak fisik sulit diterapkan.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (6/6/2020) pemakaian masker telah menjadi topik hangat sejak pandemi Corona pertama kali muncul di China pada bulan Desember lalu. Karena perkembangan terus menerus, WHO pun memperbarui protokol pemakaian masker untuk mencegah Corona.
"Mengingat temuan yang terus berkembang, WHO menyarankan bahwa pemerintah harus mendorong masyarakat umum untuk memakai masker di mana ada penyebaran virus yang meluas dan ketika jaga jarak fisik sulit diterapkan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
- Trump Klaim AS Telah Melewati Situasi Terburuk Pandemi Corona
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim bahwa AS telah melewati situasi terburuk dari pandemi virus Corona (COVID-19). Hal ini disampaikan Trump setelah adanya peningkatan mengejutkan untuk jumlah pekerjaan baru setelah angka pengangguran bertambah akibat virus Corona.
"Kita memiliki perekonomian terbesar dalam sejarah dunia. Dan kekuatan itu memampukan kita untuk melewati pandemi mengerikan ini, sebagian besar telah terlewati, saya pikir kita melakukannya dengan sangat baik," ucap Trump dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (6/6/2020).
"Kita mengambil setiap keputusan dengan benar," ujarnya, merujuk pada cara penanganan pandemi Corona yang menewaskan lebih dari 109 ribu orang.