Demo George Floyd Berlanjut, Gedung Putih Dipasangi Pagar Besi

Demo George Floyd Berlanjut, Gedung Putih Dipasangi Pagar Besi

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Jun 2020 09:04 WIB
With the White House in the background, people stand against a fence Thursday, June 4, 2020, in Washington as demonstrators protest over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers. (AP Photo/Evan Vucci)
Pagar besi dipasang di sekitar Gedung Putih (AP Photo/Evan Vucci)
Washington DC -

Gedung Putih yang menjadi kantor dan kediaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington DC dipasangi pagar besi di sekelilingnya. Hal ini dilakukan di tengah kekhawatiran keamanan dengan maraknya unjuk rasa memprotes kematian George Floyd yang masih berlanjut hingga akhir pekan.

Seperti dilansir CNN, Jumat (5/6/2020), para pekerja dilaporkan mulai memasang tembok logam yang cukup tinggi di sekitar Taman Lafayette -- ada di seberang Gedung Putih -- juga di perempatan 17th Street dan Pennsylvania Avenue, di sebelah Eisenhower Executive Office Building pada Senin (1/6) malam.

Pemasangan dilakukan setelah polisi membubarkan paksa para demonstran yang menggelar aksi damai di luar Gedung Putih, agar Trump bisa berjalan kaki ke St. John's Episcopal Church untuk berfoto sambil memegang Alkitab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis (4/6) dini hari waktu setempat, pagar logam tambahan terpantau telah dipasang di sepanjang kompleks Gedung Putih. Pada sore harinya, pagar logam itu membentang di sepanjang 17th Street, mulai dari Pennsylvania Avenue hingga ke Constitution Avenue. Pagar-pagar besi yang dipasang ini cukup tinggi dengan celah besi cukup kecil sehingga sedikit sulit dipanjat.

Dituturkan salah satu juru bicara Secret Service yang enggan disebut namanya kepada CNN, bahwa pagar-pagar besi ini akan tetap dipasang hingga 10 Juni mendatang. Dia menyebut pemasangan ini merupakan bagian dari 'langkah keamanan yang diperlukan'.

ADVERTISEMENT

"Secret Service AS, berkoordinasi dengan Polisi Pertamanan AS, mengumumkan penutupan area di dalam dan sekitar kompleks Gedung Putih. Penutupan ini merupakan upaya untuk mempertahankan langkah-langkah keamanan yang diperlukan di sekitar kompleks Gedung Putih, sembari juga memungkinkan digelarnya demonstrasi damai," ujarnya.

"Area-area, termasuk keseluruhan Ellipse (nama taman di selatan Gedung Putih-red) dan panel-panel, ruas jalan dan trotoar di sampingnya, E Street dan trotoarnya antara 15th dan 17th Street, Monumen Divisi Pertama dan State Place, Taman Sherman dan Hamilton Place, Pennsylvania Avenue antara 15th dan 17th Streets, dan seluruh area Taman Lafayette, akan tetap ditutup hingga 10 Juni," tegas juru bicara Secret Service itu.

TOPSHOT - Police officers hold a perimeter behind the metal fence recently erected in front of the White House demonstrators gather to protest the killing of George Floyd on June 2, 2020 in Washington, DC. - Anti-racism protests have put several US cities under curfew to suppress rioting, following the death of George Floyd in police custody. (Photo by Olivier DOULIERY / AFP) (Photo by OLIVIER DOULIERY/AFP via Getty Images)Pagar besi dipasang di sekitar Gedung Putih Foto: AFP via Getty Images/OLIVIER DOULIERY

Simak video 'Obama Soal Demo George Floyd: Ingat! AS Berdiri dari Sebuah Protes':

Selain dipasangi pagar besi, area perempatan 17th Street dan Pennsylvania Avenue juga dipasangi pembatas beton. Mantan agen Secret Service, Jonathan Wackrow, yang kini menjadi kontributor penegak hukum CNN menyebut pembatas beton semacam itu berfungsi mencegah kendaraan mendekati kerumunan demonstran.

Wackrow menilai pemasangan pagar besi dan pembatas beton ini menunjukkan Secret Service bersiap menghadapi kemungkinan unjuk rasa lanjutan akan memicu ketegangan dan berpotensi ricuh. Terlebih diketahui pekan depan ada sejumlah peristiwa seperti pemakaman dan memorial service untuk menghormati Floyd di Minneapolis, Houston dan North Carolina.

"Gedung Putih telah menjadi target aktivitas protes dan para penghasut," kata Wackrow.

Pada Jumat (29/5) lalu dan akhir pekan lalu, unjuk rasa di dekat Gedung Putih berujung ricuh, dengan terjadinya aksinya pembakaran juga penjarahan. Trump sempat dibawa ke dalam bunker bawah tanah selama nyaris 1 jam di tengah situasi yang tegang pada Jumat (29/5) malam.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads