Demo George Floyd Berlanjut di Inggris, Ribuan Orang Turun ke Jalan

Demo George Floyd Berlanjut di Inggris, Ribuan Orang Turun ke Jalan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 04 Jun 2020 11:13 WIB
Protestors hold placards as they kneel in front of Police vans in Parliament Square, during an anti-racism demonstration in London, on June 3, 2020, after George Floyd, an unarmed black man died after a police officer knelt on his neck during an arrest in Minneapolis, USA. - Thousands of people took to the streets of London on Wednesday to protest the death of George Floyd in US police custody, as Prime Minister Boris Johnson condemned the killing and told President Donald Trump that racist violence had
Demonstran turun ke jalanan kota London untuk memprotes kematian George Floyd (AFP/TOLGA AKMEN)
London -

Unjuk rasa memprotes kematian George Floyd berlanjut di Inggris. Ribuan orang turun ke jalanan London untuk ikut serta dalam aksi solidaritas untuk pubik Amerika Serikat (AS) tersebut, pada Rabu (3/6) waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Kamis (4/6/2020), para demonstran di London, yang kebanyakan memakai masker, membawa poster-poster bertuliskan 'Keadilan untuk George Floyd' dan 'Sudah cukup!' saat melakukan long-march dari Taman Hyde menuju distrik pemerintahan Whitehall di London bagian tengah.

Aksi ini jelas-jelas melanggar pembatasan virus Corona (COVID-19) yang masih diterapkan di Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah demonstran sempat terlibat bentrok dengan polisi yang berjaga di luar kantor Perdana Menteri (PM) Inggris di Downing Street. Beberapa demonstran lainnya berhenti dan melakukan aksi berlutut bersama saat kerumunan demonstran bergerak menuju Kedutaan Besar AS di London. Mereka membawa spanduk bertuliskan 'Black Lives Matter' dan mengangkat kepalan tangan ke atas.

"Saya ada di sini karena saya meyakini hak saya sebagai warga kulit hitam. Ini pergerakan yang penting," ucap salah satu demonstran, Lisa Ncuka (26), yang seorang mahasiswa.

ADVERTISEMENT

"Setiap orang seharusnya ada di sini berjuang untuk kesetaraan. Ini bukan hanya persoalan AS. Ini persoalan seluruh dunia dan kita perlu bersama-sama dan menyebarkan kesadaran ini," imbuhnya.

Aktor 'Star Wars', John Boyega, yang ikut serta dalam aksi ini sempat memberikan pidato emosional. Dalam pidatonya, Boyega menyebut para demonstran menjadi 'perwakilan fisik' dalam dukungan untuk Floyd dan para korban lainnya.

"Kita semua bisa bergabung bersama untuk menjadikan dunia ini lebih baik," ucapnya, sembari mendorong agar aksi protes berlangsung damai. "Mari kita biarkan Amerika Serikat, saudara dan saudari kulit hitam kita, tahu bahwa kita mendukung mereka," imbuhnya.

Aksi protes di Inggris digelar sejak awal pekan ini sebagai wujud solidaritas untuk warga AS yang tengah menggelar unjuk rasa besar-besaran memprotes kebrutalan polisi dan rasialisme sistemik, setelah Floyd tewas dicekik dengan lutut seorang polisi di Minneapolis pada 25 Mei lalu.

Inggris sendiri diketahui memiliki riwayat rasialisme dalam tubuh kepolisian, dengan laporan terkemuka tahun 1999 menemukan bahwa 'rasialisme institusional' ada di dalam satuan Kepolisian Metropolitan London. Laporan itu diumumkan setelah pembunuhan rasis seorang remaja kulit hitam bernama Stephen Lawrence di sebuah halte bus di London bagian selatan tahun 1993 silam.

Penyelidikan kepolisian terkait kasus itu diwarnai serangkaian kegagalan dengan tidak ada yang dihukum hingga tahun 2012.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads