Staf kampanye kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden, mengiklankan sumbangan yang mereka berikan kepada kelompok yang membayar uang jaminan kebebasan di Minneapolis. Uang jaminan itu untuk membebaskan orang-orang yang ditangkap polisi karena yang memprotes pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam, oleh polisi.
Dilansir Reuters, Minggu (31/5/2020), ada 13 anggota staf kampanye Biden memposting di Twitter pada hari Jumat dan Sabtu bahwa mereka memberikan sumbangan kepada the Minnesota Freedom Fund. Grup itu menggunakan donasi tersebut untuk membayar biaya jaminan di Minneapolis.
Juru bicara kampanye Biden, Andrew Bates mengatakan kepada Reuters, bahwa mantan wakil presiden itu menentang lembaga uang tunai sebagai 'penjara debitor modern'. Namun ia menolak menjawab kaitan sumbangan itu dengan kampanye.
Bates sebaliknya menunjukan sebuah penyataan dari Joe Biden. Biden, kata Bates, menyebut bahwa pengunjuk rasa memiliki hak untuk marah namun tindakan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah keadilan.
Sementara itu, Tim kampanye Presiden Donald Trump pada hari Sabtu menyebut bahwa tim Biden secara finansial akan mendukung kekacauan yang melukai orang-orang tak bersalah dan menghancurkan apa yang orang-orang baik habiskan untuk membangun hidup mereka. Dalam Pesan itu, Ia juga menyerukan agar Biden mengutuk kerusuhan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Trump juga menyatakan simpati atas kasus George Floyd. George Floyd meninggal pada hari Senin setelah seorang petugas polisi menjepitnya ke tanah dengan berlutut di lehernya.
Tidak jelas berapa banyak orang yang dipenjara setelah empat malam protes. Gubernur Minnesota Tim Walz pada hari Sabtu mengatakan banyak dari mereka yang ditangkap berasal dari luar negeri.
Dalam postingan Twitternya, para staf kampanye Biden meminta perhatian terhadap ketidakadilan AS berdasarkan ras dan pendapatan. Dalam postingan itu menyetarkan gambar kwitansi sumbangan senilai $ 50 ke Minnesota Freedom Fund Dana.
"Terserah semua orang untuk melawan ketidakadilan," kata Colleen May yang menyebut dirinya sebagai penyelenggara kampanye untuk Biden di South Carolina, Wisconsin dan Florida.