Arab Saudi akan mengakhiri jam malam yang diberlakukan secara nasional untuk membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Jam malam akan diakhiri mulai 21 Juni mendatang untuk seluruh wilayah Saudi, kecuali kota suci Mekah.
Seperti dilansir AFP, Selasa (26/5/2020), aktivitas salat di seluruh masjid di luar Mekah akan diperbolehkan kembali mulai 31 Mei mendatang. Hal tersebut disampaikan Kementerian Dalam Negeri Saudi dalam pengumuman via kantor berita Saudi Press Agency (SPA).
Jam malam di Saudi telah diberlakukan selama dua bulan terakhir. Saat Idul Fitri, otoritas Saudi memberlakukan jam malam penuh atau 24 jam di seluruh wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan bahwa pembatasan akan mulai dilonggarkan secara bertahap pada pekan ini, dengan jam malam dilonggarkan antara pukul 06.00 pagi hingga pukul 15.00 sore, antara Kamis hingga Sabtu.
Mulai Minggu hingga 20 Juni mendatang, jam malam akan dilonggarkan hingga pukul 20.00 waktu setempat. Kemudian pada 21 Juni, seluruh jam malam akan dicabut sepenuhnya.
"Mulai Kamis (28/5), Kerajaan akan memasuki fase baru (penanganan pandemi Corona) dan akan secara bertahap kembali ke normal dengan didasarkan pada aturan social distancing," sebut Menteri Dalam Negeri Saudi, Tawfiq Al-Rabiah, dalam pernyataannya.
Arab Saudi sejauh ini melaporkan sekitar 75 ribu kasus virus Corona, dengan nyaris 400 kematian.
Sebelumnya pada Maret lalu, Saudi menangguhkan aktivitas ibadah umroh karena kekhawatiran penyebaran virus Corona. Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan bahwa penangguhan itu masih akan diberlakukan.
Otoritas Saudi belum mengumumkan apakah ibadah haji tahun ini -- yang dijadwalkan pada akhir Juli -- masih akan digelar. Namun pemerintah Saudi sebelumnya mengimbau umat muslim untuk sementara menunda persiapan ibadah haji.
(nvc/ita)