Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/5/2020), semua transportasi umum dihentikan operasionalnya selama berlangsungnya lockdown nasional yang diberlakukan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi sejak Maret lalu, untuk membatasi penyebaran virus Corona. Akibatnya, banyak pekerja migran yang nekat pulang kampung dengan berjalan kaki dan menempuh perjalanan sangat jauh untuk mencapai wilayah asal mereka.
Setelah awalnya berupaya menahan para pekerja migran di kota-kota besar tempat mereka bekerja, kini otoritas India membantu mereka untuk pulang ke kampung halaman masing-masing. Diketahui bahwa lockdown nasional di India telah diperpanjang hingga 31 Mei mendatang.
Kementerian Dalam Negeri Federal India menyatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas negara bagian untuk mengerahkan rangkaian kereta api dan bus-bus khusus. Pos peristirahatan atau rest stop juga didirikan di beberapa titik bagi para pekerja migran yang memilih pulang berjalan kaki.
Langkah ini diumumkan saat otoritas kesehatan India melaporkan total 106.886 kasus virus Corona, dengan 3.303 kematian. Angka ini melampaui total kasus di wilayah China daratan, yang menjadi lokasi awal kemunculan virus Corona.
Di sisi lain, langkah menyediakan kereta dan bus khusus para pekerja migran ini, dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah kasus virus Corona di wilayah pinggiran. Sebabnya, sebagian besar pekerja migran meninggalkan kota-kota besar yang menjadi zona merah virus Corona, seperti Mumbai, New Delhi dan Ahmedabad.
Sejak awal Mei, sekitar 70 persen dari total kasus di negara bagian Bihar dilaporkan berkaitan dengan para pekerja migran. "Prioritas utama adalah orang-orang yang datang dari Delhi karena wilayah itu memiliki persentase kasus positif tertinggi," ujar pejabat tinggi kesehatan Bihar, Sanjay Kumar, kepada Reuters.
Di wilayah Odisha, sekitar 851 kasus dari total 978 kasus positif virus Corona merupakan orang-orang yang baru datang dari wilayah lain, dengan sebagian besar merupakan pekerja migran. (nvc/ita)