China Singgung Utang AS ke PBB, Semua Pasien Corona Kamboja Telah Sembuh

International Updates

China Singgung Utang AS ke PBB, Semua Pasien Corona Kamboja Telah Sembuh

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 16 Mei 2020 17:17 WIB
Presiden China, Xi Jinping, menyerukan agar China dan Amerika Serikat (AS) bersatu untuk memerangi pandemi virus Corona.
Presiden China Xi Jinping (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Pemerintah China menyinggung tentang utang Amerika Serikat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disebutnya mencapai lebih dari US$ 2 miliar. China menyerukan semua negara anggota PBB, termasuk AS untuk memenuhi kewajiban finansial mereka ke badan dunia tersebut.

Kantor misi AS untuk PBB bereaksi atas seruan China tersebut. Misi AS menyebut China "ingin sekali mengalihkan perhatian dari salah urus krisis COVID-19 dan menutup-nutupinya, dan ini adalah contoh lain."

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (16/5/2020):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- China Singgung Utang AS ke PBB, Serukan Semua Negara Penuhi Kewajiban

ADVERTISEMENT

Pemerintah China mengeluarkan pernyataan yang meminta semua negara anggota PBB untuk "secara aktif memenuhi kewajiban finansial mereka ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)". China pun menekankan bahwa pemerintah Amerika Serikat berutang lebih dari US$ 2 miliar ke PBB.

"Hingga 14 Mei, total penilaian yang belum dibayar di bawah anggaran rutin PBB dan anggaran pemeliharaan perdamaian masing-masing mencapai 1,63 miliar dan 2,14 miliar dolar AS," demikian pernyataan China mengutip laporan dari kantor Sekretaris Jenderal PBB dan pertemuan yang diadakan pada Kamis (14/5) waktu setempat.

"Termasuk tunggakan yang merentang selama beberapa tahun ke belakang, Amerika Serikat adalah debitur terbesar, berutang masing-masing 1,165 miliar dan 1,332 miliar dolar AS," imbuh China dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/5/2020).


- Disinggung China Soal Utangnya ke PBB, Begini Tanggapan AS

Pemerintah China menyinggung tentang utang Amerika Serikat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disebutnya mencapai lebih dari US$ 2 miliar. China menyerukan semua negara anggota PBB, termasuk AS untuk memenuhi kewajiban finansial mereka ke badan dunia tersebut.

Kantor misi AS untuk PBB bereaksi atas seruan China tersebut. Misi AS menyebut China "ingin sekali mengalihkan perhatian dari salah urus krisis COVID-19 dan menutup-nutupinya, dan ini adalah contoh lain."

"Amerika Serikat baru-baru ini melakukan pembayaran US$ 726 juta untuk penilaian pemeliharaan perdamaiannya, dan akan membayar sebagian besar penilaiannya pada akhir tahun kalender," imbuh kantor misi AS untuk PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/5/2020).


- Rekor, Singapura Catat 1.275 Pasien Sembuh dari Corona dalam Sehari

Otoritas Singapura melaporkan 793 kasus baru infeksi virus Corona dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan demikian, total jumlah kasus Corona di negeri Singa itu kini mencapai 26.891 kasus.

Dalam laporan hariannya pada Jumat (15/5) siang, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) juga menyatakan bahwa total 1.275 pasien telah sembuh dan dibolehkan meninggalkan rumah sakit dalam sehari. Ini merupakan rekor baru angka kesembuhan harian di Singapura.

Seperti dilansir media Channel News Asia, Sabtu (16/5/2020), hingga Jumat (15/5) siang, secara keseluruhan 7.248 orang telah sembuh dari infeksi Corona dan telah meninggalkan rumah sakit ataupun fasilitas perawatan komunitas. Adapun jumlah kematian akibat COVID-19 tetap di angka 21 kematian.


- Semua Pasien Corona di Kamboja Telah Sembuh

Pasien COVID-19 terakhir di Kamboja telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit hari ini. Dengan demikian, negara Asia Tenggara itu kini tidak lagi memiliki kasus infeksi virus Corona.

Demikian diumumkan Kementerian Kesehatan Kamboja seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (16/5/2020).

Meski begitu, masyarakat Kamboja diingatkan untuk terus meningkatkan kewaspadaan.

Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan tidak menyebut tentang pelonggaran pembatasan terkait virus Corona, termasuk penutupan sekolah dan pemeriksaan titik masuk perbatasan serta karantina.

- Maskapai Kanada Berhentikan Separuh Stafnya Gegara Pandemi Corona

Maskapai penerbangan Kanada, Air Canada mengumumkan akan memberhentikan setidaknya separuh stafnya dikarenakan ambruknya bisnis selama pandemi virus Corona.

Dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/5/2020), Air Canada menyatakan bahwa keputusan untuk memangkas jumlah pegawai ini, diambil setelah mengurangi penerbangan hingga 95 persen karena penutupan perbatasan dan langkah-langkah lockdown (penguncian) untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.

Maskapai yang mempekerjakan sekitar 38 ribu orang itu, memperkirakan bahwa bisnisnya tak akan kembali normal untuk waktu yang lama.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads