Salah satu dokter gigi di Paris, Sabrine Jendoubi, mengatakan bahwa keselamatan memicu ketidaknyamanan baginya, terutama terkait pakaian pelindung tambahan yang harus dipakainya.
"Pakaian bedah adalah sesuatu yang kita kenakan di ruang operasi. Hari ini, kami memakainya untuk segalanya," kata Jendoubi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari berbagai masker penyaringan yang disertifikasi untuk melindungi diri dari virus di udara, ia menemukan model yang diberi nilai FFP2 "paling rumit, karena sangat ketat."
"Ini menyaring setiap virus dan bakteri, sehingga cukup berat untuk dipakai tetapi melindungi kita dan pasien," ungkap Jendoubi.
Tindakan pencegahan tambahan artinya adalah biaya tambahan. Seorang operator klinik dan kantor medis di Prancis, Doctocare, mengatakan bahwa biayanya adalah 50.000 euro (Rp 805 juta) untuk memasok setiap klinik dengan alat pelindung yang direkomendasikan oleh pemerintah Prancis.
"Kami akan menyampaikan kepada pemerintah soal penyesuaian sulit ini dalam hal keuntungan, tetapi untuk saat ini kami fokus pada masalah kesehatan masyarakat ini," kata Carine Benharrous, direktur operasi gigi di Doctocare.
Jarak yang dekat antara wajah dokter gigi dan pasiennya juga merupakan masalah potensial. Beberapa ahli berteori bahwa orang yang mendapatkan dosis infeksi virus Corona yang lebih besar mungkin akan menjadi lebih parah sakitnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah merekomendasikan masker wajah khusus untuk penyedia layanan kesehatan yang melakukan prosedur medis seperti ventilasi dan intubasi yang menghasilkan partikel udara yang halus, yang mungkin menularkan virus Ccorona. Mengebor gigi untuk penambalan juga bisa menghasilkan partikel virus aerosol.
(rdp/nvc)