Selandia Baru telah mencabut aturan lockdown di sebagian besar wilayahnya untuk memulai kehidupan normal. Tempat potong rambut pun mulai buka, bahkan saat tengah malam. Orang-orang pergi ke sana untuk potong rambut.
Seperti dilansir dari Associated Press (AP), Kamis (14/5/2020), tukang cukur Conrad Fitz-Gerald memutuskan untuk membuka kembali tokonya pada tengah malam Rabu (13/5) usai pemerintah Selandia Baru mulai mencabut lockdown.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitz-Gerald mengatakan dia memiliki sekitar 50 permintaan potongan rambut pada tengah malam, tetapi membatasi pelanggan awal menjadi selusin saja. Dimulai dengan putranya yang berusia 18 tahun. Dia berencana untuk pulang dan kembali pada pukul 6 pagi untuk jadwal pemotongan berikutnya.
"Orang-orang mengatakan rambut mereka di luar kendali, mereka tidak bisa menanganinya lagi," katanya.
"Banyak orang tua dari anak-anak remaja yang menelepon, juga berpikir untuk memotong rambut di tengah malam akan menjadi hal baru yang hebat. Sayangnya, kami sudah penuh," ujarnya.
Fitz-Gerald mengatakan dia berusaha memastikan virus itu tidak bisa menyebar di tokonya yang terletak di Cathedral Junction Barbers di Christchurch.
Dia mengatakan dia telah menyiapkan pembersih tangan "supercharged" dari isopropyl alkohol dan juga menyediakan masker untuk dirinya sendiri dan pelanggannya berdasarkan permintaan. Otoritas kesehatan di Selandia Baru merekomendasikan agar tukang cukur memakai masker, tetapi belum mewajibkannya.
Mal, toko ritel, dan restoran di Selandia Baru dibuka kembali Kamis (14/5). Banyak orang kembali ke tempat kerja mereka. Tetapi sebagian besar pertemuan akan dibatasi hingga 10 orang dan pedoman jarak sosial akan tetap berlaku.
Pembukaan kembali mencerminkan keberhasilan Selandia Baru yang berani untuk menghilangkan virus Corona. Negara itu melaporkan tidak ada kasus virus Corona baru selama tiga berturut-turut pada hari Kamis (14/5). Lebih dari 1.400 dari nyaris 1.500 orang yang terjangkit COVID-19 telah pulih, sementara 21 lainnya meninggal dunia.
Sementara itu, sebagian besar sekolah di Selandia Baru akan dibuka kembali pada hari Senin, tetapi bar tidak akan dibuka kembali hingga 21 Mei, keputusan yang sebagian didorong oleh pengalaman di Korea Selatan, yang telah melihat lonjakan kasus Corona yang dikaitkan dengan klub malam di Seoul.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan negaranya menghadapi kondisi ekonomi paling menantang sejak era Depresi Hebat tahun 1930-an silam.
"Selandia Baru akan memasuki musim dingin yang sangat sulit," kata Ardern. "Tetapi setiap musim dingin pada akhirnya diikuti oleh musim semi, dan jika kita membuat pilihan yang tepat kita dapat membuat orang Selandia Baru kembali bekerja dan ekonomi kita bertumbuh dengan cepat lagi," ungkapnya.