Bila virus Corona dibiarkan saja tanpa kebijakan yang tegas, maka akan semakin banyak orang terpapar virus itu. Hasilnya adalah kelompok yang terpapar wabah ini menjadi kebal Corona, meski bakal ada sebagian yang meninggal dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk konsep herd immunity ini.
"Mungkin saja negara yang kurang menerapkan langkah-langkah, tidak melakukan apapun, tiba-tiba secara ajaib akan mencapai kekebalan kawanan (herd immunity), dan tidak masalah apabila kita kehilangan orang-orang tua selama proses tersebut," kata Direktur Eksekutif Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, dalam jumpa pers mengenai COVID-19, di Jenewa, Swiss, tanggal 11 Mei 2020, sebagaimana disiarkan kanal YouTube United Nations, diakses detikcom pada Rabu (13/5/2020).
"Ini adalah kalkulasi yang amat sangat berbahaya," imbuh Ryan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide herd immunity dengan membiarkan virus Corona menjangkiti sebanyak-banyaknya orang kini terus diperbincangkan publik, termasuk di media sosial di Indonesia. Ide ini sempat menjadi pergunjingan saat awal-awal penanganan wabah di Inggris. Publik menganggap pemerintahan Boris Johnson sedang menggulirkan cara herd immunity untuk mengatasi Corona di Inggris, meskipun akhirnya pemerintahan Inggris menepis kebenaran isu itu.
Tonton juga 'WHO: Obat Virus Corona COVID-19 Masih Diuji Klinis':
Dalam bahasa Inggris, 'herd' artinya adalah 'kawanan binatang', misalnya kawanan serigala, kawanan domba, atau kawanan burung. Namun masyarakat manusia bukanlah kawanan binatang.
"Manusia bukanlah kawanan hewan," kata Ryan.
Ryan menjelaskan, pada dasarnya konsep herd immunity adalah cara mencapai kekebalan tubuh dari virus dengan cara vaksinasi, bukan dengan cara pembiaran penularan virus terhadap manusia. Konsep herd immunity berisi perhitungan berapa banyak orang yang bisa divaksinasi supaya semuanya bisa kebal.
"Maka saya pikir kita perlu sangat berhati-hati ketika menggunakan istilah ini terkait penularan alami dan manusia, karena ini bisa mengarah ke artimetika yang sangat brutal," kata Ryan.
Ryan percaya negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) punya kemauan untuk menjaga masyarakatnya. Setiap negara menghargai individu-individu masyarakatnya sendiri dan bakal melakukan apapun untuk menjaga kesehatan mereka. Dengan menjaga kesehatan, maka itu sama artinya dengan menjaga ekonomi dan menjaga kehidupan sosial.
Di Twitter, warganet dari Indonesia kini bergunjing bahwa pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adalah cara mencapai herd immunity. Pemberian izin beraktivitas kerja bagi warga berusia 45 tahun ke bawah adalah salah satu bentuknya.