Lockdown Dilonggarkan, India Mulai Izinkan Kereta Beroperasi Terbatas

Lockdown Dilonggarkan, India Mulai Izinkan Kereta Beroperasi Terbatas

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 12 Mei 2020 14:52 WIB
Para pekerja di Ahmedabad pulang kampung dengan menyusuri rel kereta api (AP News)
Foto: Para pekerja di Ahmedabad pulang kampung dengan menyusuri rel kereta api (AP News)
Jakarta -

India mulai membuka kembali beberapa jaringan rel kereta pada 12 Mei dan mengoperasikan kereta api secara terbatas. Hal ini merupakan bagian dari upaya pelonggaran lockdown terkait pandemi Corona di India.

Seperti dilansir The Associated Press (AP), Selasa (12/5/2020) kereta khusus akan berangkat dari kota-kota besar tertentu, termasuk New Delhi dan Mumbai, dan beroperasi dengan kapasitas penuh.

Penumpang akan diizinkan memasuki stasiun hanya jika mereka tidak punya gejala Corona dan lolos pemeriksaan pengecekan suhu. Mereka juga harus menjaga jarak sosial dan akan diberikan pembersih tangan saat masuk dan keluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Layanan kereta api, darat dan udara India dihentikan pada akhir Maret sebagai bagian dari lockdown nasional. Aturan ketat ini telah membantu memastikan infeksi Corona yang dikonfirmasi relatif rendah untuk negara dengan populasi penduduk 1,3 miliar jiwa. Tetapi dalam beberapa hari terakhir, ketika lockdown telah melonggar dan beberapa bisnis telah dimulai kembali, kasus infeksi dan kematian karena COVID-19 semakin meningkat.

Dimulainya kembali beberapa layanan kereta diumumkan pada hari Minggu (10/5) malam, dan pada hari Senin (11/5), ratusan penumpang, banyak dari mereka pekerja migran dengan tas bawaan yang bertengger di kepala mereka, mengantre di stasiun kereta api di Ahmedabad di negara bagian Gujarat barat. Di negara bagian Uttar Pradesh tengah, mereka juga sudah berkumpul di stasiun kereta api.

Jaringan kereta api sering digambarkan sebagai garis hidup India, yang mencapai total 67.000 kilometer (42.000 mil) dan membawa lebih dari 20 juta penumpang setiap hari.

Sebelumnya, lockdown telah membuat stasiun kereta api di India kosong, padahal biasanya penuh. Ini juga menghancurkan mata pencaharian jutaan orang yang bergantung pada upah harian untuk makan, membuat para pekerja migran terdampar di kota-kota besar dan menciptakan krisis kelaparan bagi puluhan ribu orang.

Terperangkap aktivitas perpindahan besar-besaran, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi kini semakin mencari cara untuk mengurangi lockdown. Baru-baru ini pemerintah memerintahkan kereta api khusus untuk membawa pekerja migran, pelajar dan lainnya yang terlantar akibat lockdown ke kampung halaman mereka setelah mendapat tekanan dari oposisi atas eksodus migran.

"Kita memiliki dua tantangan - untuk mengurangi tingkat penularan penyakit, dan untuk meningkatkan aktivitas publik secara bertahap," kata Modi.

Modi mengatakan upaya saat ini adalah untuk menghentikan penyebaran COVID19 di daerah pedesaan yang luas di India dan menekankan bahwa jarak sosial tetap menjadi "senjata terbesar" terhadap virus sampai vaksin ditemukan.

India telah mengkonfirmasi 70.756 kasus infeksi virus Corona termasuk 2.293 kematian. Tetapi para ahli percaya bahwa angka sebenarnya jauh lebih besar. Hampir seperlima dari infeksi yang dikonfirmasi di India adalah orang-orang dari kota padat penduduk di Mumbai, New Delhi, Pune dan Ahmedabad, yang juga merupakan pusat utama kegiatan ekonomi.

Halaman 3 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads