111 Tenaga Medis Meksiko Meninggal Akibat Corona, 8 Ribu Lebih Terinfeksi

111 Tenaga Medis Meksiko Meninggal Akibat Corona, 8 Ribu Lebih Terinfeksi

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 12 Mei 2020 13:00 WIB
A hospital worker calls out a name from the gate, as relatives of hospitalized patients wait outside in hopes of receiving news of their loved ones, at a public hospital in the Iztapalapa district of Mexico City, Tuesday, May 5, 2020. Iztapalapa has the most confirmed cases of the new coronavirus within Mexicos densely populated capital, itself one of the hardest hit areas of the country with thousands of confirmed cases and around 500 deaths.(AP Photo/Rebecca Blackwell)
Seorang staf rumah di Mexico City memanggil kerabat pasien yang menunggu di luar rumah sakit menantikan kabar orang tercinta mereka (AP/Rebecca Blackwell)
Mexico City -

Sedikitnya 111 tenaga medis di Meksiko meninggal dunia usai terinfeksi virus Corona (COVID-19). Lebih dari 8.500 tenaga medis di negara ini dinyatakan positif virus Corona.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (12/5/2020), Asisten Menteri Kesehatan Meksiko, Hugo Lopez-Gatell, menyatakan bahwa jumlah tenaga medis yang meninggal itu terdiri dari 66 dokter, 16 perawat dan 29 staf rumah sakit, termasuk personel pendukung, dokter gigi dan teknisi laboratorium.

Disebutkan juga bahwa ada 8.544 kasus positif virus Corona di kalangan profesional medis di Meksiko. Sebanyak 6.747 kasus lainnya merupakan kasus dugaan virus Corona, karena masih menunggu hasil tes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total kasus virus Corona di Meksiko kini mencapai 36.327 kasus, dengan 3.573 kematian. Namun sejumlah pejabat Meksiko mengakui bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi dari data resmi itu.

Beberapa kota di Meksiko melaporkan banyak kasus, namun akhir-akhir ini mulai mereda. Beberapa kota lainnya seperti Mexico City tampaknya sedang dalam masa puncak.

ADVERTISEMENT

Karena alasan itu, sebut Lopez-Gatell, rencana pembukaan kembali sebagian perekonomian Meksiko yang akan dilakukan pekan ini, akan dibedakan berdasarkan wilayah. Dia menekankan bahwa 'tidak lagi masuk akal untuk memberlakukan kebijakan jaga jarak aman di level nasional'.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads