Disneyland Shanghai di China akhirnya buka kembali pada Senin (11/5) waktu setempat, setelah lebih dari tiga bulan ditutup akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Pembukaan kembali dilakukan saat China secara bertahap mulai kembali ke situasi normal.
Seperti dilansir AFP, Senin (11/5/2020), taman hiburan yang berlokasi di kota paling padat penduduk di China ini menjadi jaringan Disneyland pertama di dunia yang buka kembali di tengah pandemi virus Corona. Namun demikian, pembukaan ini dibayangi oleh kasus virus Corona yang kembali meningkat di China.
Usai dibuka kembali, Disneyland Shanghai membatasi jumlah pengunjung, yakni dengan memberlakukan sistem pre-booking tiket. Kemudian para pengunjung juga harus diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk dan menunjukkan kode QR dari pemerintah yang menunjukkan mereka tidak memiliki risiko kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin (11/5) pagi hari, pengeras suara di dalam kompleks Disneyland Shanghai berulang kali menyiarkan imbauan kepada pengunjung untuk selalu memakai masker dan mematuhi social distancing, termasuk dalam antrean dan saat menggunakan wahana.
Para staf memegang papan dengan instruksi berbunyi: "Tolong jaga jarak sosial yang aman dari pengunjung lain."
Garis-garis warna kuning dan stiker di lantai menjadi penanda di mana pengunjung boleh berdiri saat mengantre. Pihak Disney menyatakan bahwa akan ada peningkatan frekuensi sanitasi dan disinfeksi. Taman hiburan itu juga akan membatasi atau menangguhkan penampilan yang melibatkan interaksi antara pengunjung dan karakter Disney, seperti Mickey Mouse.
Meski ada berbagai pembatasan dan meningkatkan kasus baru, tiket untuk hari pertama terjual habis dalam beberapa menit usai mulai dijual pada Jumat (7/5) lalu.
"Meskipun banyak area masih tutup, kami menantikan hari pertama pembukaan kembali dan bertanya-tanya apa bedanya di dalam hari ini dibandingkan sebelumnya," tutur seorang pengunjung yang menyebut namanya sebagai 'Kitty' yang datang bersama putrinya yang berusia 5 tahun.
"Kami berada di rumah sekitar dua bulan dan merasa bosan," imbuhnya.
Disney menutup Disneyland Shanghai pada akhir Januari, yang diikuti oleh Disneyland lainnya di Amerika Serikat, Prancis, Jepang dan Hong Kong. CEO Disney, Bob Chapek, menyatakan pekan lalu bahwa pihaknya 'melihat tanda-tanda menggembirakan dari pemulihan bertahap ke situasi normal di China'.