Kelompook militan ISIS diduga meningkatkan serangan terhadap warga sipil di Suriah di masa pandemi Corona ini. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menuding ISIS memanfaatkan situasi pandemi Corona.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michele Bachelet seperti dilansir AFP. Jumat (8/5) kemarin.
"Berbagai pihak dalam konflik di Suriah, termasuk ISIL (ISIS), tampaknya memandang fokus global pada pandemi COVID-19 sebagai kesempatan untuk berkumpul kembali dan menciptakan kekerasan pada penduduk," kata Michelle Bachelet dalam sebuah pernyataannya, Jumat (8/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Michele situasi ini tak bisa dibiarkan, karena akan menjadi bom waktu. "Situasi yang memburuk adalah bom waktu yang tak bisa diabaikan," imbuhnya.
Sementara itu, kantor HAM PBB mengaku telah mendokumentasikan setidaknya 35 kematian warga sipil pada bulan April karena serangan yang melibatkan bahan peledak improvisasi (IED), dibandingkan dengan tujuh bulan sebelumnya.
Sejak awal Maret, dikatakan ada 33 serangan IED, termasuk 26 serangan di lingkungan permukiman, sementara tujuh serangan lainnya terjadi di pasar.