Seorang pria di Korea Selatan (Korsel) sempat mengunjungi dan clubbing di lima kelab malam di wilayah Seoul, sebelum dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). Hal ini memicu kekhawatiran gelombang kedua virus Corona di negara ini.
Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (8/5/2020), sedikitnya ada 14 kasus virus Corona lainnya yang kini terkonfirmasi terkait dengan pria berusia 29 tahun dan berasal dari Yongin itu. Terdapat tiga warga negara asing dan satu tentara di antara kasus-kasus itu.
Identitas pria itu tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan bahwa dia seorang pegawai sebuah perusahaan software di Seongnam. Laporan media-media Korsel menyebut pria ini bepergian ke wilayah Gapyeong, Chuncheon dan Hongcheon bersama tiga temannya. Pada 1 Mei, pria ini dan salah satu temannya yang berusia 31 tahun pergi ke kawasan Itaewon, Seoul dan mengunjungi total lima kelab malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kelab malam itu yang bernama King Club mengonfirmasi kunjungan pria itu. Namun pihak kelab malam menegaskan telah mematuhi langkah-langkah pencegahan virus Corona yang dianjurkan pemerintah, seperti memeriksa suhu tubuh, mencatat pengunjung yang datang, mengizinkan pengunjung memakai masker dan menyediakan hand sanitizer.
Menurut laporan kantor berita Yonhap News, pria ini tidak menyadari dirinya terinfeksi virus Corona saat pergi clubbing. Keesokan harinya, pria ini mengalami demam tinggi dan diare. Dia mendatangi apotek dan rumah sakit, kemudian tinggal di rumah seharian pada Senin (4/5) waktu setempat. Pria ini dinyatakan positif virus Corona pada Rabu (6/5) waktu setempat dan mulai dirawat di sebuah rumah sakit di Suwon pada hari yang sama.
Satu teman pria ini, yang berusia 31 tahun, juga dinyatakan positif virus Corona namun tanpa gejala (asymptomatic). Lima kontak dekat pria ini dinyatakan negatif virus Corona. Sedangkan lebih dari 40 orang lainnya yang menjadi kontak dekat pria ini di perusahaan tempatnya bekerja, telah diidentifikasi untuk diperiksa.
Otoritas setempat meyakini kasus pria 29 tahun ini sebagai penularan komunitas atau penularan domestik, karena pria itu diketahui tidak bepergian ke luar dan tidak melakukan kontak dengan kasus positif lainnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dalam pernyataan pada Jumat (8/5) waktu setempat menyebut diperkirakan ada 1.510 orang atau lebih yang juga mengunjungi lima kelab malam yang didatangi pria itu.
"Besar kemungkinan ada lebih banyak kasus di lapangan," ucap Wakil Menteri Kesehatan Korsel, Kim Ganglip.
Data penghitungan Johns Hopkins University (JHU) melaporkan total 10.822 virus Corona terkonfirmasi di Korsel, dengan 256 kematian. Beberapa pekan terakhir, otoritas Korsel melaporkan tambahan kasus harian di bawah 20. Dalam situasi ini, sebagian besar operasional pusat bisnis mulai kembali normal.
Para pekerja kembali ke kantor dan museum serta perpustakaan dibuka kembali setelah aturan social distancing dilonggarkan. Bahkan sekolah-sekolah di Korsel dijadwalkan buka kembali secara bertahap mulai 13 Mei mendatang.
Di bahwa situasi yang disebut Perdana Menteri Korsel, Chung Sye-Kyun, sebagai 'karantina kehidupan sehari-hari', warga Korsel diimbau tetap memakai masker dan mencuci tangan secara rutin, di antara imbauan-imbauan lainnya.