Corona Merebak, Warga Kamboja Tetap Antusias Belajar Bahasa Indonesia

Corona Merebak, Warga Kamboja Tetap Antusias Belajar Bahasa Indonesia

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 08 Mei 2020 11:52 WIB
Aktivitas warga Kamboja belajar online bahasa Indonesia (dok. KBRI Phnom Penh)
Foto: Aktivitas warga Kamboja belajar online bahasa Indonesia (dok. KBRI Phnom Penh)
Phnom Penh -

Warga Kamboja tetap antusias mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia meski ada wabah Corona. Ada 114 warga Kamboja yang masih pembelajaran bahasa Indonesia secara online.

"Di tengah merebaknya isu COVID-19, upaya promosi bahasa dan budaya Indonesia yang konsisten tetap penting untuk dilaksanakan, serta menjadikan situasi ini sebagai peluang untuk pengajaran Bahasa Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, efisien, efektif dan meluas', kata Duta Besar RI untuk Kamboja, Sudirman Haseng dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/5/2020).

114 warga Kamboja peserta pembelajaran bahasa Indonesia ini terdiri dari Peserta Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi Nusantara), siswa/siswi Sekolah Nurul Iman dan Cambodia Islamic Center (CIC) hingga Pasukan Khusus Tentara 911 Kamboja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Selain itu, Dubes Haseng juga berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI atas dukungan terhadap upaya pembelajaran ini.

"Saya berterima kasih dan mengapresiasi Kemendikbud RI atas dukungannya terhadap diplomasi kebahasaan di Kamboja, utamanya melalui pengiriman pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) secara berkesinambungan," ungkapnya.

Untuk diketahui, Kemendikbud RI pada tahun 2020 ini menugaskan empat pengajar BIPA ke Kamboja. Mereka adalah Lidwina Annie Noveriana, Fakhri Fauzi, Faradinna Arifiani dan Nurul Fitri. Mereka diharapkan dapat tetap bertugas sesuai jadwal yang ditentukan hingga akhir tahun.

Update Global: Butuh Strategi Baru Perangi Virus Corona:

KBRI senantiasa berkoordinasi dengan para pengajar BIPA dan memfasilitasi penggunaan teknologi virtual serta perangkat lainnya untuk menunjang kelancaran program pembelajaran daring di masa COVID-19.

Diplomasi melalui sistem daring telah menjadi bagian dari cara KBRI Phnom Penh dalam melaksanakan kegiatan dan programnya di semua sektor, termasuk promosi ekonomi, perdagangan, pariwisata dan investasi. KBRI Phnom Penh menilai Pasca COVID-19, sistem daring ini akan tetap menjadi penting untuk menjembatani pertemuan agar lebih efektif dan efisien.

Sementara itu per 7 Mei 2020, tercatat kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kamboja total sudah ada 122 kasus. Sedangkan pasien Sembuh mencapai 120 dan yang meninggal dunia nihil.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads