Sebuah studi mengungkap bahwa penerapan lockdown global terkait virus Corona (COVID-19) bisa memicu lonjakan jumlah kematian karena penyakit tuberkulosis (TBC) di dunia. Lockdown diperkirakan bisa menyebabkan 1,4 juta kematian akibat TBC pada tahun 2025.
Seperti dilansir dari AFP, Rabu (6/5/2020), TBC yang merupakan infeksi bakteri yang biasanya menyerang paru-paru pasien, sebagian besar dapat diobati, tetapi masih menginfeksi sekitar 10 juta orang setiap tahun.
Pada 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit ini menewaskan sekitar 1,5 juta orang termasuk lebih dari 200.000 anak-anak.
Sebuah model yang dikembangkan dalam kerja sama dengan ahli epidemiologi di Imperial College London menggunakan data tanggapan TBC dari tiga negara dengan insiden TBC tinggi: India, Kenya dan Ukraina.
Mereka menunjukkan bahwa lockdown global dua bulan dan pemulihan yang cepat dalam program tanggapan dapat menyebabkan lebih dari 1,8 infeksi TBC tambahan secara global selama lima tahun ke depan, dan diperkirakan 340.000 kematian.
Namun jika negara gagal untuk segera menerapkan kembali pengujian dan pengobatan pasien, model menunjukkan hal-hal yang akan menjadi jauh lebih buruk.
Sebagai contoh, lockdown tiga bulan yang diikuti oleh periode "pemulihan" 10 bulan dapat menyebabkan enam juta infeksi tambahan dan 1,4 juta kematian TBC pada tahun 2025.
Video Warga India Antre Beli Miras Usai Lockdown Diperlonggar: