Hubungan diplomatik antara Indonesia dan China telah berlangsung selama 70 tahun. Kedekatan kedua negara makin terlihat di masa pandemi virus Corona saat ini.
Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian mengatakan bahwa pemerintah China secara aktif mendukung berbagai upaya penanganan epidemi pemerintah Indonesia, dan memberikan kontribusi pada kemenangan akhir pihak Indonesia atas pandemi ini.
"Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Menghadapi merebaknya wabah Corona yang begitu mendadak, rakyat Tiongkok dan Indonesia telah mempromosikan tradisi historis untuk saling membantu dan menunjukkan persahabatan yang berharga dalam berbagi kesulitan," tutur Xiao dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Xiao mengatakan bahwa saat China melewati masa tersulit dalam penanganan wabah virus Corona, pemerintah Indonesia telah menyumbangkan sejumlah bantuan peralatan medis kepada Tiongkok.
"Pemimpin pemerintah dan masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan juga telah melakukan aksi nyata untuk mendukung Tiongkok, dalam bentuk perbincangan telepon, donasi, surat, video, pengumpulan tanda tangan, dan lain-lain," ujar Xiao.
"Saat ini Indonesia sedang menderita wabah, pemerintah dan rakyat Tiongkok memiliki perasaan yang sama dengan apa yang dialami pihak Indonesia," imbuhnya.
Xiao mengatakan bahwa pada tanggal 2 April, Presiden Xi Jinping sekali lagi berbincang via telepon dengan Presiden Joko Widodo, menyatakan tekad Tiongkok untuk memberi dukungan dan bantuan bagi Indonesia demi mengatasi kesulitan ini bersama-sama. Dikatakan Xiao, Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi juga telah berkontak telepon secara terpisah dengan Menteri Koordinator Luhut Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Xiao mengatakan dalam sebuah pernyataan, gelombang pertama bantuan peralatan medis dari pemerintah Tiongkok telah tiba di Jakarta pada 28 Maret, meliputi alat tes cepat corona, masker medis, pakaian pelindung medis, dan ventilator. Gelombang kedua bantuan peralatan medis dari pemerintah Tiongkok akan diberangkatkan segera. Pihak Tiongkok sedang berkomunikasi erat dengan pihak Indonesia mengenai bea cukai, transportasi, dan penyerahterimaan persediaan medis.
Simak video WHO Bantah Taiwan Telah Peringatkan Soal Virus Corona:
Xiao menyebut bahwa sejumlah pemerintah provinsi dan kota di Tiongkok yang merupakan provinsi atau kota bersaudara Indonesia seperti Fujian, Shanghai, Chongqing, Hainan, dan perusahaan Tiongkok sebagaimana Bank of China, Tsingshan Holding Group, Shandong Weiqiao Group, dan Delong Holdings, serta berbagai kalangan masyarakat telah mengulurkan tangan untuk mendonasikan persediaan medis dan mendukung Indonesia memenangkan epidemi.
Menurut statistik yang tidak lengkap, sejauh ini, pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kota, serta sektor bisnis Tiongkok telah atau sedang bersiap menyumbangkan 163 ribu alat tes korona, 123 ribu masker N95, 3,572 juta masker bedah medis, 144,1 ribu pakaian pelindung medis, 23 ribu pasang kacamata pelindung, 528 ribu pasang sarung tangan medis, 50 set ventilator portabel, ratusan termometer dahi, ratusan pulse oksimeter, beberapa set sistem diagnostik kecerdasan buatan. Pihak Tiongkok juga memfasilitasi Indonesia dalam pembelian material dari Tiongkok untuk penanggulangan wabah.
"Tiongkok terus memperkuat pertukaran informasi, kebijakan, dan teknologi, membagikan pengalaman dalam pengendalian wabah dan penanganan pasien dengan Indonesia. Pada pertengahan April, para ahli terkenal dari Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, Rumah Sakit Zhongshan yang berafiliasi dengan Universitas Fudan Tiongkok telah mengadakan konferensi video dengan para ahli medis dari 50 lebih rumah sakit terkenal di Indonesia, seperti Tim Dokter Kepresidenan Indonesia, Rumah Sakit dari PT. Pertamina, serta Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, untuk bertukar pendapat dan berbagi pengalaman dalam pencegahan dan pengendalian wabah, diagnosis klinis, dan perawatan pasien dll," demikian disampaikan Xiao dalam pernyataannya.
"Kami percaya bahwa dengan ujian epidemi ini, persahabatan kedua negara beserta rakyatnya akan menjadi lebih solid dan mendalam," tutur Dubes RRC tersebut.
Xiao pun menegaskan bahwa solidaritas dan kerja sama adalah senjata paling ampuh bagi komunitas dunia untuk mengalahkan epidemi.