Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich menolak usulan soal perlunya membangun rumah sakit (RS) baru untuk memerangi Corona. Usulan itu datang setelah salah satu daerah di Brasil kewalahan menangani pasien Corona.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (5/5/2020) daerah yang paling parah terdampak Corona di Brasil itu bernama Manaus. RS di kota itu kewalahan dan para pejabat telah memilih untuk menguburkan 19 korban COVID-19 di kuburan massal. Namun, Teich menolak usulan itu.
"Sebelum memikirkan rumah sakit darurat, kita harus memikirkan bagaimana kita mengoptimalkan situasi di sini. Rumah sakitnya besar, dengan ruang untuk tumbuh," kata Teich, saat mengunjungi Rumah Sakit Nilson Tins di Manaus, Senin (5/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manaus, yang terletak di jantung hutan hujan Amazon, bisa dibilang sebagai yang terparah dari semua kota besar di Brasil. Kota ini mencatat lebih dari 105.000 kasus virus Corona dan 7.000 kematian pada hari Senin (5/5). Salah seorang pejabat kesehatan mengatakan infrastruktur kesehatan masyarakat di Manaus sangat kurang.
Simak video Ribuan Petugas Medis di Brazil Tertular Covid-19:
Pendahulu Teich, Luiz Henrique Mandetta, yang dipecat pada April lalu di tengah ketegangan dengan Presiden Jair Bolsonaro, telah berjanji bahwa pemerintah federal akan mendirikan "rumah sakit darurat" di Manaus pada Mei untuk menangani kasus COVID-19. Namun, Teich tak mendukung ini.
"Karena kita memiliki sumber daya yang langka, kita harus memahami apa yang akan dapat kita gunakan dalam jangka waktu pendek," ujar Teich.
Bolsonaro telah berulang kali meremehkan bahaya virus Corona, dan menyebutnya sebagai penyakit "sedikit flu". Negara bagian Amazonas, di mana Manaus berada, mencatat 2.374 kematian bulan lalu, lebih tinggi dibandingkan 801 kematian pada April 2019.