Singapura Jamin Perawatan Medis Pekerja Migran Pasien Corona, Ini Alasannya

Singapura Jamin Perawatan Medis Pekerja Migran Pasien Corona, Ini Alasannya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 20:18 WIB
Foreign workers stand along the corridor of their rooms in the S11 Dormitory @ Punggol, where there are 62 cases of individuals with the COVID-19 novel coronavirus, in Singapore on April 6, 2020. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP)
asrama pekerja migran di Sngapura (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
Jakarta -

Singapura telah mencatat belasan ribu kasus positif virus Corona yang mayoritas adalah pekerja migran. Pemerintah Singapura menjamin pemberian pelayanan dan perawatan medis yang dibutuhkan para pekerja migran.

Pemerintah Singapura juga menjamin kesejahteraan para pekerja migran yang diisolasi karena virus Corona. Ini termasuk menjamin gaji mereka tetap dibayarkan oleh perusahaan.

"Kami telah bekerja sama dengan atasan mereka untuk memastikan bahwa mereka akan tetap menerima gaji, dan kami akan memberi pelayanan dan perawatan medis yang mereka butuhkan," kata Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pekerja asing telah berkontribusi sangat besar bagi perekonomian Singapura, sehingga kami sangat memperhatikan mereka yang terinfeksi virus," tutur Anil dalam konferensi pers virtual, Senin (4/5/2020).

ADVERTISEMENT

Anil mencontohkan seorang pekerja asal Bangladesh yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) karena terinfeksi virus Corona. "Ini salah satu contoh kepedulian kami pada pekerja asing yang terinfeksi," ujarnya. Pekerja Bangladesh berusia 39 tahun tersebut kini dalam pemulihan setelah dirawat di ICU selama dua bulan lebih dan harus menggunakan ventilator.

"Kami akan merawat mereka sama seperti kami merawat warga negara Singapura, ini komitmen yang terus berulang ditegaskan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong," imbuh Anil.

Lonjakan kasus Corona di Singapura sebagian besar terjadi di kalangan pekerja migran di sektor konstruksi asal Bangladesh, India dan China yang tinggal di asrama-asrama. Banyaknya kasus ditemukan karena pengujian ekstensif dilakukan secara proaktif.

"Kami melakukan pengujian terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan kasus yang terkonfirmasi, termasuk juga kepada mereka yang tidak memiliki gejala," kata Anil.

"Sebagian besar kasus dari asrama pekerja asing bersifat ringan. Namun demikian, kami melakukan segala yang kami bisa demi kesehatan, mata pencaharian, dan kesejahteraan mereka," imbuh Dubes Singapura tersebut.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Singapura, saat ini ada 15.149 pekerja migran yang berada di fasilitas isolasi pemerintah. Anil menegaskan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang tidak berbeda dengan warga negara Singapura.

Diketahui bahwa Singapura kini tercatat sebagai negara dengan kasus positif virus Corona atau COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara. Sejauh ini, negeri Singa itu telah mencatat 18.205 kasus positif Corona, dengan 18 kematian.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads