Ketua Anti-lockdown AS Kena Corona, China Tak Senang India Batalkan Alat Tes

International Updates

Ketua Anti-lockdown AS Kena Corona, China Tak Senang India Batalkan Alat Tes

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 29 Apr 2020 18:25 WIB
Diagnostic kit atau alat tes virus Corona diproduksi secara massal di Chuncheon, Korea Selatan. Penasaran seperti apa proses pembuatannya?
Foto: Getty Images/Chung Sung-Jun
Jakarta -

Seorang ketua gerakan anti-lockdown di negara bagian Carolina Utara, Amerika Serikat (AS), terinfeksi virus Corona (COVID-19). Akibatnya, aktivis itu tak bisa mengikuti dua acara aksi demo lantaran harus dikarantina.

Seperti yang dilansir New York Post, Selasa (28/4/2020) ketua gerakan itu bernama Audrey Whitlock. Dia merupakan pengelola laman Facebook, ReOpen NC. Menurut stasiun berita WFAE, perempuan itu harus menjalani karantina selama dua minggu karena dinyatakan positif Corona.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (29/4/2020):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- China Tak Senang India Batalkan Pesanan Alat Rapid Test Corona

ADVERTISEMENT

Kedutaan China di India kecewa usai India membatalkan pesanan rapid test kit Corona. India batal mengimpor alat tes Corona dari China karena barangnya dinilai cacat.

Seperti yang dilansir The Star, Rabu (29/4/2020) Kedutaan China di India mengatakan pada Selasa (28/4) bahwa India "tidak adil dan tidak bertanggung jawab" karena "memberi label" test kit Corona buatan China sebagai barang "cacat."

Pada hari Senin (27/4), India membatalkan pesanan untuk pengadaan alat tes antibodi cepat (rapid test) dari dua perusahaan China karena masalah kualitas dan kontroversi harganya.

- Gerakan Anti-lockdown di AS Terinfeksi Virus Corona

Seorang ketua gerakan anti-lockdown di negara bagian Carolina Utara, Amerika Serikat (AS), terinfeksi virus Corona (COVID-19). Akibatnya, perempuan itu tak bisa mengikuti dua acara aksi demo lantaran harus dikarantina.

Seperti yang dilansir New York Post, Selasa (28/4/2020) ketua gerakan itu bernama Audrey Whitlock. Dia merupakan pengelola halaman Facebook ReOpen NC. Menurut stasiun berita WFAE, dia harus menjalani karantina selama dua minggu karena dinyatakan positif Corona.

"Saya tetap berada di ruang isolasi/karantina sendiri di rumah saya sesuai arahan departemen kesehatan daerah. Saya belum menghadiri acara untuk ReOpen NC," kata Whitlock.

- Protes Kekurangan APD, Dokter Jerman Ramai-ramai Foto Bugil

Sebuah situs yang menampilkan foto-foto para tenaga medis di Jerman dimaksudkan untuk menarik perhatian soal kurangnya alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan melawan pandemi virus Corona (COVID-19). Dalam foto-foto orang, sejumlah tenaga medis berpose bugil atau tanpa pakaian.

Seperti dilansir CNN, Rabu (29/4/2020), situs bernama 'Blanke Bedenken' itu menunjukkan foto-foto orang-orang yang berpose bugil, dengan beberapa orang menutupi sebagian tubuhnya dengan perlengkapan medis, kertas kerja dan benda-benda lain seperti stetoskop, kerangka anatomi hingga tisu toilet.

"Kami adalah dokter Anda. Untuk bisa merawat Anda secara aman, kami membutuhkan alat pelindung. Ketika kami kehabisan alat yang kami miliki, kami terlihat seperti ini," tulis situs tersebut.

- Pertama di AS, Seekor Anjing Tertular Virus Corona dari Pemiliknya

Seekor anjing peliharaan di North Carolina menjadi anjing pertama yang terinfeksi virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS). Anjing jenis pug ini diketahui tinggal serumah dengan tiga orang yang dinyatakan positif virus Corona.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (29/4/2020), American Humane Society dalam pernyataannya menyebut anjing peliharaan itu diyakini tertular virus Corona dari pemiliknya, yakni pasangan suami-istri dan anak laki-lakinya yang tinggal di rumah yang sama di North Carolina.

Juru bicara American Humane Society menyebut satu anak perempuan dari keluarga yang sama dinyatakan negatif virus Corona, meski tinggal serumah. Seekor anjing lainnya dan seekor kucing yang juga menjadi peliharaan keluarga itu juga dinyatakan negatif.

Awal bulan lalu, otoritas kesehatan Hong Kong mengumumkan bahwa seekor anjing peliharaan positif terinfeksi virus Corona setelah tertular pemiliknya yang terinfeksi terlebih dulu. Anjing peliharaan ini 'kemungkinan besar' menjadi contoh kasus pertama penularan manusia ke hewan di dunia.

- Nyaris 6.000 Orang Positif Corona di Malaysia, Sudah 4.087 yang Sembuh

Malaysia melaporkan 94 kasus baru infeksi virus Corona pada hari ini, Rabu (29/4). Dengan demikian sejauh ini, sudah 5.945 kasus Corona tercatat di negeri jiran itu.

Dirjen Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah juga mengatakan, 55 pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dan dibolehkan meninggalkan rumah sakit dalam waktu 24 jam terakhir.

Dengan demikian, hingga hari ini, sebanyak 4.087 pasien telah sembuh dari COVID-19 di Malaysia sejak wabah dimulai.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads