Otoritas Swedia memerintahkan penutupan lima bar dan restoran di Stockholm yang gagal mematuhi panduan social distancing di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Senin (27/4/2020), Swedia memiliki pendekatan lebih lunak dalam memerangi virus Corona. Negara ini mengizinkan sekolah-sekolah dengan siswa berusia di bawah 16 tahun tetap buka. Kafe, bar, restoran dan pusat bisnis juga diizinkan tetap buka, namun panduan social distancing harus dipatuhi.
Restoran dan baru yang masih buka hanya diizinkan menyediakan layanan meja, dengan meja-meja ditempat berjarak 1-2 meter satu sama lain untuk menghindari kepadatan pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara data menunjukkan sebagian besar warga Swedia secara sukarela mempraktikkan social distancing, foto-foto yang beredar beberapa pekan terakhir menunjukkan warga Stockholm duduk di teras restoran yang penuh sesak atau mengantre berdekatan di luar kelab-kelab malam.
Pekan lalu, otoritas Swedia memperingatkan bahwa inspeksi akan ditingkatkan demi memastikan pusat-pusat bisnis mematuhi panduan social distancing. Namun lagi-lagi, beberapa bar dan restoran dipenuhi orang pada akhir pekan.
Akibatnya, otoritas setempat memerintahkan penutupan lima bar dan restoran. Empat bar dan restoran di antaranya terletak di kawasan Sodermalm, yang populer di kalangan anak muda penggemar party.
"Persoalan utamanya adalah overcrowding, baik di dalam maupun di luar," sebut pejabat kesehatan Stockholm, Per Follin, kepada kantor berita TT.
Disebutkan Follin bahwa penutupan lima bar dan restoran itu bersifat segera dan tanpa pemberitahuan lebih lanjut.
Selain memberlakukan social distancing secara ketat, Swedia juga melarang kunjungan ke panti jompo dan melarang perkumpulan lebih dari 50 orang. Otoritas Swedia mengimbau warga bekerja di rumah jika memungkinkan.
Pendekatan lunak yang diambil otoritas Swedia menuai kritikan, baik di dalam maupun luar negeri. Angka kematiannya melonjak jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangganya, yang semuanya memberlakukan langkah pembatasan lebih ketat.
Hingga Minggu (26/4) waktu setempat, Swedia yang berpenduduk 10,3 juta jiwa melaporkan 2.194 kematian akibat virus Corona. Jumlah itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan Denmark yang melaporkan 422 kematian dan Norwegia dengan 193 kematian. Kedua negara itu memiliki populasi separuh dari Swedia.
Menanggapi kritikan yang muncul, otoritas Swedia menegaskan bahwa rencana mereka merupakan langkah berkelanjutan untuk jangka panjang. Otoritas Swedia menolak langkah-langkah drastis jangka pendek karena dianggap tidak efektif.