Kasus Corona di China Terus Menurun, Ada Kekhawatiran Tes Tidak Akurat

Kasus Corona di China Terus Menurun, Ada Kekhawatiran Tes Tidak Akurat

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 23 Apr 2020 16:05 WIB
A face mask-clad cyclist rides alongside a barricade separating a residential compound in Wuhan, Chinas central Hubei province on April 6, 2020, after some restrictions amid the COVID-19 coronavirus pandemic were eased in the city. (Photo by NOEL CELIS / AFP)
Ilustrasi -- Seorang warga kota Wuhan, Provinsi Hubei, beraktivitas di luar rumah dengan sepedanya (AFP/NOEL CELIS)
Beijing -

Muncul kekhawatiran soal akurasi hasil pemeriksaan virus Corona (COVID-19) di China. Hal ini terjadi seiring jumlah tambahan kasus virus Corona di negara ini terus mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (23/4/2020), salah satu contoh kasus terjadi pada He Ximing, seorang pedagang sayur di Wuhan -- titik nol pandemi virus Corona. He sama sekali tidak tahu bagaimana atau di mana dia tertular, dan mengapa beberapa tes nucleic acid yang dijalaninya sempat menunjukkan dia tidak terinfeksi.

Sejumlah dokter yang memeriksa He menyatakan dia bukan pasien virus Corona, meskipun dia mengalami kesulitan dalam bernapas sejak awal Februari lalu. Dia menjelaskan dirinya merasakan sesak yang teramat sangat di bagian dada. Otoritas setempat kemudian mengirimkan He ke pusat karantina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pemeriksaan sebanyak tiga kali menunjukkan He negatif virus Corona. Dia pun menerima hasil itu dan tidak mempermasalahkannya. Namun pada akhir Maret, He semakin curiga dengan kondisi tubuhnya dan dia meyakini dirinya terinfeksi virus Corona. Dia lantas pergi ke sebuah rumah sakit di Wuhan untuk menjalani beberapa pemeriksaan, termasuk pemeriksaan antibodi. Kali ini, He dinyatakan positif virus Corona.

"Saya tidak menduganya," tutur He yang berusia 52 tahun ini. Dia menunjukkan salinan hasil pemeriksaannya kepada Reuters, yang menunjukkan positif untuk antibodi yang terpapar virus Corona.

ADVERTISEMENT

Akhirnya, He mendapatkan kejelasan soal kondisi tubuhnya yang menurutnya sangat buruk. "Saya merasa saya sekarat. Anda tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya," ucapnya.

Wuhan yang menjadi lokasi awal terdeteksinya virus Corona pada akhir tahun lalu, menjadi lokasi kasus terbanyak di China daratan. Pemeriksaan nucleic acid terhadap sampel yang diusap dari pangkal tenggorokan atau saluran pernapasan pasien, untuk genom virus menjadi cara utama untuk mendeteksinya.

Tes itu tidaklah mudah untuk dilakukan dan para pakar menyebut kesalahan bisa terjadi, salah satunya jika sampel yang diambil terlalu sedikit atau jika alat swab melewatkan titik yang terkena virus.

"Keterbatasan tes ini perlu diketahui, dan perlunya melakukan tes regular jika kita ingin memastikan bahwa seseorang sungguh-sungguh negatif, dan bahwa mereka tetap negatif untuk periode waktu tertentu," sebut dosen patogenesis mikrob pada Unversitas Bath, Andrew Preston.

Ada sedikit konsensus soal seberapa besar proporsi untuk tes nucleic acid menunjukkan hasil negatif yang salah (false negative). Survei oleh para dokter di China pada Februari lalu memeriksa sampel 213 pasien, yang hasilnya menunjukkan angka false negative mencapai 30 persen.

Laporan-laporan media juga menyebut adanya orang-orang yang dinyatakan negatif berulang kali, sebelum akhirnya dinyatakan positif virus Corona. Pada Februari lalu, surat kabar People's Daily melaporkan seorang wanita yang jatuh sakit dengan pneumonia namun dinyatakan negatif virus Corona setelah empat kali pemeriksaan. Hasil pemeriksaan kelima menunjukkan wanita positif virus Corona.

Pada Kamis (23/4) waktu setempat, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 10 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah itu terdiri dari enam kasus impor -- penularan di luar negeri dan empat kasus domestik -- penularan dalam negeri. Dengan adanya tambahan 10 kasus, maka total kasus infeksi virus Corona di wilayah China daratan kini mencapai 82.798 kasus.

Dalam laporan terbaru, NHC menyebut tidak ada tambahan kematian, sehingga total jumlah korban meninggal masih di angka 4.632 orang. Sementara itu, jumlah pasien virus Corona yang sembuh di China daratan bertambah menjadi 77.207 orang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads