Perdana Menteri Belanda Mark Rutte akan mulai membuka kembali sekolah dasar pada 11 Mei dengan tetap menekankan prosedur pencegahan virus Corona. Usai penutupan selama sebulan, murid-murid akan diizinkan kembali secara paruh waktu di sekolah dasar.
Seperti dilansir AFP, Rabu (22/4/2020), Belanda memilih untuk apa yang disebut Rutte sebagai 'lockdown cerdas', mengikuti jejak Jerman dan beberapa negara Skandinavia yaitu sekolah-sekolah yang dibuka kembali secara perlahan. Rencana dibukanya sekolah setelah rapat kabinet.
"Ini adalah pertimbangan yang sulit, tetapi kehati-hatian lebih baik daripada penyesalan sesudahnya," kata Rutte.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rutte mengatakan penutupan restoran, kafe dan klub seks diperpanjang tiga minggu dari 28 April hingga 19 Mei. Kafe ganja yang awalnya ditutup pada bulan Maret telah diizinkan untuk melayani pelanggan dengan layanan dibawa pulang.
Larangan pertemuan besar juga diperpanjang hingga 1 September, yang berarti bahwa musim liga sepak bola di Belanda tidak akan bisa dimulai lagi sampai saat itu.
Rutte mengatakan kabinet telah mengambil keputusan tentang sekolah dasar karena para ilmuwan pemerintah telah menyimpulkan bahwa anak-anak kecil tampaknya kurang mungkin untuk tertular dan menularkan virus.
Namun sekolah dasar harus membagi dua kelompok, yang berarti bahwa anak-anak akan bersekolah sekitar paruh waktu, sementara sisanya akan dilakukan dengan pengajaran online. Sekolah menengah dapat diizinkan kembali mulai 1 Juni.
Langkah-langkah anti-virus di Belanda kurang ketat dibandingkan di negara-negara seperti Italia, Spanyol, dan Prancis serta tidak mengharuskan orang untuk tinggal di rumah, meskipun pemerintah Belanda mendesak langkah-langkah seperti social distancing yang ketat.
Belanda telah melaporkan 3.916 kematian akibat virus Corona yang terkonfirmasi dan 34.134 kasus yang terkonfirmasi. Rutte mengatakan rawat inap berkurang.
(rfs/rfs)