Jepang Tawarkan Bantuan Finansial untuk Pekerja Seks Saat Pandemi Corona

Jepang Tawarkan Bantuan Finansial untuk Pekerja Seks Saat Pandemi Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 17:40 WIB
A general view shows an empty street of at Tokyos entertainment district of Kabukicho on April 7, 2010. - Japans Prime Minister Shinzo Abe on April 7 declared a month-long state of emergency in Tokyo and six other parts of the country over a spike in coronavirus cases. (Photo by Behrouz MEHRI / AFP)
Distrik hiburan Kabukicho di Tokyo tampak sepi saat masa darurat nasional diberlakukan untuk membatasi penyebaran virus Corona (AFP/BEHROUZ MEHRI)
Tokyo -

Pemerintah Jepang juga menawarkan bantuan finansial terhadap para pekerja seks di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Namun para pekerja seks menyebut bantuan finansial dari pemerintah masih samar dan tidak cukup untuk membantu bertahan hidup di tengah pandemi.

Seperti dilansir CNN, Senin (20/4/2020), seorang wanita pekerja seks di Jepang dengan nama samaran Mika, mengutarakan kekhawatirannya. Biasa melayani 3-4 klien setiap hari, namun dengan virus Corona merajalela dan orang-orang memilih di rumah, dia kehilangan klien dan pendapatannya.

Tanpa tabungan dan sumber pendapatan lainnya, Mika menyatakan dirinya bertahan hidup dengan meminjam uang. Dia mencoba mencari pekerjaan lainnya, namun tidak ada yang mempekerjakan orang di tengah pandemi yang memicu krisis ekonomi ini. Dalam kondisi ini, Mika tidak akan mampu membayar uang sewa bahkan kebutuhan sehari-hari, apalagi uang yang baru dipinjamnya untuk hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya khawatir apakah saya akan punya tempat untuk tinggal atau apakah saya bisa mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang untuk hidup. Saya mengkhawatirkan kesehatan saya, tentu saja, tapi sekarang saya lebih khawatir soal bagaimana saya bertahan hidup," ucap Mika yang menggunakan nama samaran untuk melindungi privasinya.

Para pekerja seks di Jepang ikut terkena dampak keras dari penutupan dan pembatasan yang diberlakukan selama pandemi. Seluruh Jepang kini ada di bawah masa darurat nasional, dengan banyak pusat bisnis diperintahkan tutup dan orang-orang diimbau tidak keluar rumah.

ADVERTISEMENT

Nyaris 11 ribu kasus virus Corona terkonfirmasi di wilayah Jepang, dengan sedikitnya 236 kematian.

Untuk melunakkan pukulan ekonomi, pemerintah Jepang meluncurkan paket stimulus besar-besaran senilai 108 triliun Yen (Rp 15.219 triliun). Setelah sejumlah kontroversi, para pekerja seks akhirnya memenuhi syarat untuk ikut mengajukan bantuan, namun di bawah kondisi tertentu. Bagi sejumlah aktivis, langkah ini dipuji sebagai pertanda kemajuan bagi industri yang sejak lama menjadi stigma sosial ini.

Diketahui bahwa prostitusi atau melakukan hubungan seksual untuk uang merupakan pelanggaran hukum di Jepang, namun jenis pekerjaan seks lainnya dianggap legal. Mika bekerja di area industri seks yang dianggap legal atau yang disebut 'delivery health', istilah halus untuk layanan escort tanpa persetubuhan. Istilah lainnya untuk industri itu adalah 'fashion health' yang merujuk pada layanan semacam seks oral di tempat-tempat pijat.

Bagi Mika dan kebanyakan pekerja seks lainnya di Jepang, paket stimulus dari pemerintah itu hanya menawarkan sedikit jaminan -- dan aturan untuk kelayakannya tampak samar dan penuh pembatasan. Beberapa pekerja seks tidak yakin bagaimana mendaftar paket bantuan ini tanpa harus membongkar identitas mereka.

"(Pemerintah Jepang) Belum secara jelas mengatakan akan membantu semua orang. Ada banyak orang yang tidak bisa makan dan bertahan hidup tanpa bekerja," ucap Mika.

Pemerintah Jepang masih menyusun draf untuk paket stimulus itu. Salah satu amandemen yang diajukan akan memberikan 100 ribu Yen (Rp 14 juta) untuk setiap orang, daripada 300 ribu Yen (Rp 42 juta) setiap rumah, bagi mereka yang kehilangan pendapatan karena pandemi virus Corona. Mika mengatakan dirinya hanya bisa menunggu pemerintah menyelesaikan draf itu dan mendapatkan kejelasan. Draf paket stimulus ini rencananya akan dikaji dan dipertimbangkan pekan depan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads