Presiden Brasil Jair Bolsonaro tetap menentang kebijakan lockdown di Brasil. Sikap Bolsonaro ini mendapat dukungan dari para pendemo pendukung sayap kanan.
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (20/4/2020) Brasil memiliki lebih banyak kasus Corona daripada negara lain di Amerika Latin. Per Minggu (19/4) kasus positif Corona naik menjadi 38.654 kasus dan 2.462 orang di antaranya meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bolsonaro--yang tidak mengenakan masker--berbicara di hadapan ratusan orang di Brasil. Banyak dari mereka yang memakai jersey sepak bola warna kuning dan hijau timnas Brasil.
"Semua orang di Brasil perlu memahami bahwa mereka tunduk pada kehendak rakyat," kata Bolsonaro dalam pidatonya yang singkat dan diselingi batuk-batuk, Minggu (19/4/2020).
Dia menyebut mereka yang hadir sebagai "patriot". Selain itu, dia mengatakan mereka yang hadir telah membantu mendukung kebebasan individu, yang dianggap terancam oleh kebijakan lockdown yang telah diterapkan otoritas negara-negara bagian.
Para pengunjuk rasa di Brasil meneriakkan slogan-slogan menentang Mahkamah Agung Brasil--yang telah menguatkan pengesahan aturan lockdown, dan Kongres, yakni para anggota parlemen oposisi juga telah mendukung kebijakan karantina.
Beberapa pengunjuk rasa juga menyerukan agar kembali ke langkah-langkah otoriter yang digunakan selama rezim militer terakhir Brasil. Yakni kebijakan yang dikenal sebagai AI-5.
Di Sao Paulo, negara bagian Brasil yang terkaya dan terpadat, para pendukung Bolsonaro telah menuntut agar gubernur Joao Doria mengundurkan diri karena ia telah menjadi pendukung setia langkah-langkah karantina wilayah.
"Rakyat tidak bisa mati kelaparan," kata salah seorang pengunjuk rasa.