Otoritas kota Wuhan di China mengungkapkan alasan-alasan yang mendasari adanya revisi untuk total kasus dan jumlah korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Apa saja alasan itu?
Seperti dilaporkan kantor berita Xinhua News Agency, Jumat (17/4/2020), otoritas kota Wuhan baru saja mengumumkan revisi untuk total kasus dan jumlah korban meninggal di wilayah yang menjadi titik nol pandemi virus Corona itu.
Disebutkan dalam revisi itu bahwa total kasus virus Corona di Wuhan hingga 16 April memiliki tambahan 325 kasus, sehingga kini totalnya menjadi 50.333 kasus. Untuk jumlah total korban meninggal mengalami tambahan 1.290 orang, dengan demikian total kematian di kota Wuhan menjadi 3.869 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Revisi disampaikan melalui pemberitahuan dari Markas Besar Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Pemberitahuan itu juga menyebutkan empat alasan yang mendasari perbedaan data sehingga harus dilakukan revisi. Keempat alasan itu antara lain:
1. Jumlah pasien yang melonjak pada tahap awal wabah telah membuat kewalahan tenaga medis dan kapasitas penerimaan pada institusi-institusi medis. Beberapa pasien meninggal dunia di rumah tanpa pernah dirawat di rumah sakit.
2. Selama puncak upaya perawatan pasien, rumah-rumah sakit beroperasi melebihi kapasitas dan para staf medis sibuk untuk menyelamatkan dan merawat para pasien, sehingga berdampak pada pelaporan yang terlambat, terlewat dan keliru.
3. Karena peningkatan cepat jumlah rumah sakit yang ditunjuk menangani pasien COVID-19, termasuk rumah sakit yang dikelola kementerian, Provinsi Hubei, Kota Wuhan dan distrik-distriknya, juga rumah sakit yang terkait dengan perusahaan-perusahaan, serta rumah sakit swasta dan rumah sakit darurat, ada beberapa institusi medis yang tidak terkait dengan jaringan informasi wabah dan gagal melaporkan data mereka tepat waktu.
4. Informasi terdaftar dari beberapa pasien yang meninggal dunia diketahui tidak lengkap, dan ada pengulangan dan kesalahan dalam pelaporan.
China Uji Coba 2 Vaksin Corona ke Manusia:
Menurut seorang pejabat dari Markas Besar Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 kota Wuhan, revisi diumumkan setelah sebuah kelompok untuk penyelidikan data besar terkait wabah virus Corona dan penyelidikan epidemiologi dibentuk pada akhir Maret lalu.
Kelompok ini, sebut pejabat yang tidak disebut namanya itu, menggunakan informasi dari sistem online dan mengumpulkan data penuh dari seluruh lokasi yang dilanda wabah virus Corona untuk memastikan bahwa fakta setiap kasus adalah akurat dan setiap angka adalah objektif dan benar.
"Apa yang ada di balik data wabah ini adalah nyawa dan kesehatan masyarakat umum, juga kredibilitas pemerintah," tegas pejabat tersebut, sembari menyatakan bahwa revisi ini menunjukkan adanya penghormatan untuk setiap nyawa.