Desa Spanyol Ini Kebanjiran Pesanan Peti Mati karena Pandemi Virus Corona

Desa Spanyol Ini Kebanjiran Pesanan Peti Mati karena Pandemi Virus Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 18:08 WIB
An employee puts a crucifix on a coffin at the Yago Gonzalez coffin-making factory in Pinor, northwestern Spain, on April 14, 2020. - The Galician town of Pinor in northern Spain has just 1,100 inhabitants and a peculiarity--it has nine casket factories, which have doubled their production with the coronavirus pandemic. (Photo by MIGUEL RIOPA / AFP)
Salah satu peti mati yang dibuat di desa Pinor, Spanyol (AFP/MIGUEL RIOPA)
Madrid -

Desa Pinor merupakan sebuah desa kecil dan terpencil di Spanyol yang warganya memiliki keterampilan dalam membuat peti mati. Dengan jumlah korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Spanyol terus bertambah, desa ini kebanjiran pesanan peti mati.

Seperti dilansir AFP, Kamis (16/4/2020), Spanyol menjadi salah satu negara yang terdampak parah virus Corona. Lebih dari 18.800 orang telah meninggal dunia akibat virus ini hanya dalam waktu dua bulan. Total kasus infeksi virus Corona di Spanyol kini melebihi 180 ribu kasus.

Pandemi virus Corona yang merajalela membuat permintaan peti mati di desa Pinor melonjak drastis. Desa yang berpenduduk sekitar 1.000 orang ini memiliki sembilan workshop peti mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak krisis dimulai, kami melihat permintaan berlipat ganda dari jumlah biasanya," sebut Wali Kota setempat, Jose Luis Gonzalez, kepada AFP.

Gonzalez yang juga mendapatkan warisan bisnis peti mati dari ayahnya, menyebut bahwa para pekerja kini harus memproduksi sekitar 400 peti mati per bulan. Padahal biasanya mereka hanya memproduksi setengah dari jumlah tersebut, setiap bulannya.

ADVERTISEMENT

Dengan jumlah korban meninggal semakin bertambah, industri pemakaman juga berada di bawah tekanan karena impor peti mati dari China 'tidak lagi datang'. Beberapa waktu terakhir, para pembuat peti mati di desa Pinor menerima pesanan dari berbagai wilayah Spanyol. Pesanan membanjiri desa ini setelah pemberlakuan lockdown pada 14 Maret, yang sempat memicu kekhawatiran soal kekurangan peti mati.

Demi memenuhi tingginya permintaan, para pembuat peti mati di desa Pinor harus mempercepat pengerjaan dan menyederhanakan cara kerja mereka. Diketahui bahwa desa Pinor dikenal dengan bentuk peti mati yang unik dan berbeda dari peti mati pada umumnya.

"Kami bekerja selama berjam-jam dan kualitas peti matinya lebih standar," tutur Gonzalez, menjelaskan bahwa peti mati yang diproduksi desa Pinor kali ini hanya model yang dipernis polos tanpa hiasan marmer atau kaca seperti biasanya.

Lebih lanjut, Gonzalez menjelaskan alasan desa Pinor yang merupakan desa kecil namun sangat dikenal dengan peti matinya. Jawabannya adalah banyaknya pohon pinus yang tumbuh di area desa tersebut.

"Ini tempat yang baik untuk membuat peti mati karena Anda memiliki semua bahan utama di area ini," tuturnya.

Hingga kini, belum ada kasus virus Corona di desa Pinor. Gonzalez dan timnya berusaha keras memantau kondisi setiap warganya. "Saya menelepon tetangga saya dan warga lansia hampir setiap hari. Semua orang punya nomor telepon saya," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads