Sejarawan dan penulis buku laris, Yuval Noah Harari menyumbangkan 1 juta dolar kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk penanganan Corona. Selain itu, Yuval bersama pasangan gaynya juga mengajak orang-orang ikut menyumbang.
Pengumuman ini disampaikan oleh tim Yuval melalui akun Instagram resminya. Langkah ini merupakan respon atas pemangkasan dana untuk WHO oleh Amerika Serikat (AS).
"Itzik Yahav (suaminya) dan Yuval Noah Harari, bersama-sama melalui lembaga sosial mereka, Sapienship menyumbangkan dana sebesar 1 juta dolar (setara Rp 15,7 miliar dengan asumsi nilai rupiah saat ini) untuk WHO. Ini merupakan respon dari pemangkasan dana untuk WHO," tulis Tim dari penulis buku sejarah laris dunia itu, Kamis (16/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuval dan suaminya juga mendorong orang-orang untuk ikut membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa. Yakni salah satunya dengan menyumbangkan dana ke WHO COVID-19 Solidarity Response Fund melalui situs covid19respondfund.org.
Selain itu, Yuval bersama suaminya pun mengingatkan bahwa musuh terbesar dari krisis global ini bukan Corona itu sendiri, melainkan rasa kebencian dan keserakahan manusia.
"Dalam krisis global yang sedang berlangsung ini musuh terbesar kita bukanlah virus Corona, tetapi iblis dalam diri manusia: kebencian dan keserakahan," ujar sejarawan keturunan Yahudi itu.
"Jika orang-orang menyalahkan orang asing dan minoritas atas pandemi ini, dan jika orang kaya hanya peduli pada laba mereka, itu akan membuat situasi ini lebih sulit untuk diatasi," lanjutnya.
Untuk diketahui, Yuval Noah Harari selama ini dikenal sebagai sejarawan dan penulis sejumlah buku laris. Salah satu bukunya yang berjudul Homo Deus menceritakan bagian sejarah umat manusia dalam melawan wabah. Atas pengalamannya menulis buku tersebut, Yuval banyak menulis di media internasional tentang wabah Corona. Salah satu tulisannya terbit di majalah Time.