Puluhan dokter dan perawat di Turki harus bergegas kembali bekerja untuk merawat pasien, beberapa hari setelah mereka sendiri sembuh dari virus Corona (COVID-19). Situasi ini terjadi di salah satu rumah sakit di Istanbul, Turki.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (16/4/2020), Direktur Medis Turki, Cetin Koksal, menuturkan bahwa sekitar 85 tenaga medis, termasuk 14 dokter, yang bertugas di Rumah Sakit Internasional Medicana di Istanbul telah terinfeksi virus Corona.
Dari jumlah tersebut, sekitar dua pertiga di antaranya termasuk delapan dokter telah sembuh dari virus Corona dan kini kembali bekerja merawat para pasien. Rumah Sakit Internasional Medicana diketahui merawat sekitar 100 pasien virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka kembali bekerja segera setelah mereka dinyatakan negatif lagi, dan mulai merawat para pasien tanpa istirahat. Mereka menjadi lebih berharga bagi kita," sebut Koksal.
Dalam akses yang langka ke ICU sebuah rumah sakit swasta di Turki, tenaga medis yang baru menyelesaikan karantina menyatakan mereka bangga atas pekerjaan yang tidak kenal lelah semacam ini, meskipun mereka mengkhawatirkan keluarga mereka.
Salah satu tenaga medis itu bernama Nihal Yavuz, seorang perawat pengendali penularan, yang menyebut tim di rumah sakit itu bekerja dengan sangat berdedikasi meskipun ada kekhawatiran.
"Kami takut menulari keluarga kami. Beberapa dari kami memilih tinggal jauh dari keluarga kami," ucap Yavuz yang memakai pakaian pelindung lengkap di ruang ICU yang menjadi tempat dirawatnya tujuh pasien dengan ventilator.
"Beberapa dari kami mendapatkannya (terinfeksi). Saya juga, saya terkena virus Corona. Kami harus menjauh dari keluarga kami selama 14 hari. Kemudian kami kembali bekerja setelah sembuh. Kami sangat bangga melakukan pekerjaan ini," tuturnya.
Total kasus virus Corona di Turki semakin bertambah hingga melebihi 69 ribu kasus, sejak kasus pertama dilaporkan pada 11 Maret lalu. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen di antaranya ada di kota Istanbul yang berpenduduk 16 juta orang. Jumlah korban meninggal akibat virus Corona di negara ini melebihi 1.500 orang.
Pemerintah Turki telah menghentikan sementara penerbangan internasional, membatasi perjalanan domestik, menutup sekolah-sekolah, bar dan kafe, serta meniadakan sementara ibadah massal. Lockdown akhir pekan juga mulai diberlakukan di kota-kota besar untuk membatasi penyebaran virus ini.