Otoritas Jerman mengungkapkan rencana untuk mencabut beberapa pembatasan yang diberlakukan akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Jerman akan melakukan tugas sulit untuk membuka kembali aktivitas perekonomian, tanpa memicu gelombang penularan baru virus Corona.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/4/2020), otoritas Jerman menjadi salah satu negara Eropa yang mengumumkan langkah tentatif untuk membuka kembali perekonomian dan aktivitas masyarakat.
Negara Eropa lainnya, seperti Denmark mulai membuka kembali sekolah usai penutupan selama 1 bulan dan Finlandia mencabut blokade jalan dan penghentian operasional kereta api di kawasan Helsinki yang diberlakukan dua pekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengumumkan langkah-langkah awal dalam melonggarkan pembatasan akibat pandemi virus Corona, yang membawa perekonomian ke resesi. Sebagian besar pertokoan akan diizinkan bukan kembali begitu mereka memiliki 'rencana-rencana untuk menjaga kebersihan'.
Sekolah-sekolah masih akan ditutup hingga 4 Mei mendatang. Larangan berkumpul secara besar-besaran di tempat-tempat umum juga masih diberlakukan hingga 31 Agustus.
"Kita harus melakukannya dengan sangat hati-hati," ucap Merkel kepada wartawan di Berlin pada Rabu (15/4) waktu setempat.
Nantinya, sekolah-sekolah akan dibuka kembali secara bertahap, dengan prioritas diberikan kepada siswa yang hendak mengikuti ujian. Pemerintah Jerman juga mendorong warganya untuk tetap memakai masker saat pergi keluar untuk berbelanja kebutuhan pokok atau saat menggunakan transportasi umum.
Penghitungan terbaru AFP menyebut total kasus virus Corona secara global telah melebihi 2 juta kasus. Jumlah korban meninggal secara global telah melampaui 131 ribu orang. Data penghitungan Johns Hopkins University mencatat total kasus virus Corona di Jerman melebihi 134 ribu kasus, dengan 3.800 orang meninggal.
Update Virus Corona di Dunia: Tembus 2 Juta Kasus:
(nvc/ita)