Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengumumkan gajinya akan dipotong 20 persen selama enam bulan ke depan sebagai bentuk solidaritas untuk warga yang berjuang secara finansial selama pandemi virus Corona. Gaji jajaran menteri dan pejabat tinggi negara itu juga ikut dipotong.
Seperti dilansir AFP, Rabu (15/4/2020), dengan pemotongan 20 persen, maka gaji tahunan PM Ardern akan berkurang dari NZ$ 470 ribu (Rp 4,3 miliar) menjadi NZ$ 376 ribu (Rp 3,5 miliar). Ini berarti gajinya terpotong sekitar NZ$ 47 ribu (Rp 437,7 juta) untuk periode enam bulan.
"Meskipun itu sendiri tidak akan mengubah posisi fiskal keseluruhan pemerintah, ini lebih soal kepemimpinan," ucap PM Ardern kepada wartawan setempat. "Ini selalu hanya akan menjadi pengakuan untuk pukulan yang dirasakan banyak warga Selandia Baru saat ini," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan PM Ardern bahwa pemotongan gaji tidak akan diterapkan pada sektor layanan publik. "Banyak orang di sektor publik merupakan para pekerja esensial garda depan -- para perawat, polisi, profesional medis," sebutnya.
"Kami tidak menyarankan pemotongan gaji di sini, warga Selandia Baru juga tidak akan menganggapnya pantas," ujarnya.
PM Ardern menyebut keputusan ini diambil dengan menyoroti tantangan ekonomi yang akan dihadapi warga Selandia Baru beberapa bulan ke depan. Meskipun total kasus virus Corona di wilayahnya tergolong sedikit, Selandia Baru menerapkan lockdown (penguncian) selama satu bulan untuk sepenuhnya menghilangkan virus ini.
Lockdown ini melumpuhkan perekonomian, dengan ribuan orang kehilangan pekerjaannya. Modelling perekonomian yang dirilis Departemen Keuangan Selandia Baru memprediksi angka pengangguran -- saat ini 4 persen -- akan naik ke nyaris 26 persen dalam skenario terburuk.
Disebutkan PM Ardern bahwa pemotongan gaji hanya kontribusi kecil untuk mengurangi kesenjangan di masyarakat. "Jika pernah ada waktu untuk menutup celah antara posisi yang berbeda, sekarang saatnya. Di sinilah kami bisa mengambil tindakan yang menjadi alasan mengapa kami melakukannya," tegasnya.
Pemimpin oposisi, Simon Bridges, juga menyatakan akan melakukan langkah serupa.
Otoritas Selandia Baru melaporkan empat kematian sepanjang Selasa (14/4) waktu setempat, sehingga total korban meninggal mencapai 9 orang. Total kasus virus Corona di negara ini tercatat mencapai 1.386 kasus.
Jumlah kasus baru di negara ini tergolong rendah sejak lockdown diterapkan dan Kementerian Kesehatan yakin negara ini telah melewati puncak kasus virus Corona. "Kita telah melewati puncak, yang tampaknya menjadi jelas sekarang. Kita akan lebih yakin begitu kita tahu lebih banyak soal setiap kasus baru yang terjadi sepekan terakhir," ujar Direktur Jenderal Kesehatan, Ashley Bloomfield.