1 Awak Kapal Induk AS Meninggal Usai Terinfeksi Virus Corona

1 Awak Kapal Induk AS Meninggal Usai Terinfeksi Virus Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Apr 2020 07:46 WIB
A general view shows the flight deck on board the aircraft carrier USS Theodore Roosevelt (CVN 71) as the vessel sails towards the Straits of Malacca heading to Singapore on October 23, 2015. The aircraft carrier USS Theodore Roosevelt is on its way to Singapore for a stop over for a routine port visit before heading to San Diego. AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN (Photo by ROSLAN RAHMAN / AFP)
Ilustrasi -- USS Theodore Roosevelt (AFP/ROSLAN RAHMAN)
Washington DC -

Seorang pelaut yang bertugas di kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Theodore Roosevelt, meninggal dunia usai terinfeksi virus Corona (COVID-19). Ini menjadi kematian pertama dari USS Theodore Roosevelt yang dikonfirmasi memiliki nyaris 600 kasus virus Corona di antara para awaknya.

Seperti dilansir AFP, Selasa (14/4/2020), satu pelaut AS yang dinyatakan positif virus Corona pada 30 Maret lalu, ditemukan tidak sadarkan diri pada 9 April. Dia kemudian dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) di sebuah rumah sakit Angkatan Laut AS di Guam, tempat USS Theodore Roosevelt berlabuh saat ini.

Pelaut AS, yang tidak disebut namanya itu, dinyatakan meninggal dunia pada Senin (13/4) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, menyatakan bahwa pihaknya 'sangat sedih' atas meninggalnya awak kapal induk USS Theodore Roosevelt. "Kami tetap berkomitmen dalam melindungi personel kami dan keluarga mereka sambil terus membantu dalam mengalahkan wabah ini," ucapnya.

Kematian satu pelaut AS ini terjadi enam hari setelah Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Angkatan Laut AS, Thomas Modly, mengundurkan diri terkait kegagalan menangani wabah virus Corona di dalam USS Theodore Roosevelt, salah satu dari dua kapal induk AS di Pasifik Barat.

ADVERTISEMENT

Modly awalnya memecat Kapten USS Theodore Roosevelt, Brett Crozier, setelah dia memberi peringatan dan meminta anak buahnya dievakuasi dan diperiksa virus Corona. Crozier meminta agar sebagian besar awak di kapal induk dengan 4.800 awak itu dievakuasi dan diperiksa, kemudian kapal disterilisasi usai kapal induk itu berlabuh di Guam pada 27 Maret lalu. Permintaan Crozier ditolak oleh atasannya.

Dalam 24 Jam, 2.108 Orang Meninggal di AS karena Corona:

Dengan kasus virus Corona di kapal induk itu mendekati 100 kasus, Crozier menulis surat kepada atasannya pada 30 Maret. Surat itu bocor ke media dan dipublikasikan oleh surat kabar San Francisco Chronicle. "Penyebaran penyakit ini terus berlangsung dan semakin cepat. Kami tidak berperang. Pelaut tidak perlu mati," tulisnya dalam surat tersebut.

Bocornya surat itu membuat marah Modly dan Menteri Pertahanan AS, Mark Esper. Mereka menanggap surat Crozier itu sengaja dibocorkan ke media dan khawatir jika hal ini mengekspose kerapuhan dalam kesiapan militer AS yang bisa menguntungkan musuh-musuh AS. Crozier pun dipecat oleh Modly pada 12 April.

Pemecatan Crozier menjadi perdebatan publik dan memicu pertanyaan soal mengapa Angkatan Laut AS mengabaikan permintaan internal Crozier untuk mengevakuasi kapal induk AS itu. Modly semakin menuai kritikan setelah menemui awak USS Theodore Roosevelt dan menyebut kapten mereka 'terlalu naif atau terlalu bodoh'. Komentar itu menjadi pemberitaan luas media AS dan Modly menuai kecaman. Dia akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.

Sementara itu, jumlah kasus virus Corona di USS Theodore Roosevelt terus bertambah. Dengan 92 persen awak telah diperiksa, sebanyak 585 orang dinyatakan positif virus Corona, termasuk Crozier sendiri.

Total kasus virus Corona di kalangan personel Pentagon, keluarga mereka dan para kontraktor dilaporkan mencapai 4.528 kasus hingga Senin (13/4) waktu setempat. Di AS sendiri, nyaris 560 ribu kasus virus Corona terkonfirmasi, dengan 22.146 kematian.

Halaman 2 dari 2
(nvc/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads