Pasien meninggal karena virus Corona (COVID-19) di Spanyol semakin banyak dan tidak terbendung jumlahnya. Saking banyaknya pasien meninggal proses pemakaman di Spanyol pun dilakukan secara 'drive thru'.
Dilansir CNN, Selasa (7/4/2020), melonjaknya kasus kematian karena Corona di Spanyol membuat aktivitas pemakaman ikut naik. Sehingga diberlakukan pemakaman 'drive thru' yang dilakukan secara kilat. CNN menyebutnya pemakaman drive thru.
Setiap 15 menit atau lebih, mobil jenazah gelap berhenti di depan krematorium pemakaman La Almudena di Madrid, Spanyol. Proses pemakaman di gereja itu dipimpin oleh seorang pendeta Katolik, bernama Pastor Edduar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pemakaman itu sangat cepat dan hanya lima menit saja. Prosesnya itu awalnya Pastor Edduar berjalan keluar gedung untuk menyambut anggota keluarga yang datang memberikan penghormatan terakhir, kemudian sopir mobil jenazah membuka bagasi belakang untuk mengeluarkan peti kayu jenazah.
Para pelayat yang hadir juga berdiri berjarak dari mobil tersebut. Beberapa orang memakai masker, bahkan sarung tangan. Dari proses awal hingga akhir, pemberkatan hingga doa hanya butuh waktu lima menit.
Kemudian Pastor Edduar menyiramkan air suci ke peti mati sebelum staf pemakaman mengemas jenazah itu. Lalu, semua berakhir tanpa ada pidato. Tak ada kunjungan juga pemakaman umum yang disaksikan banyak orang.
Setelah mobil jenazah itu pergi, mobil jenazah lain datang silih berganti. Pemakaman drive thru itu terus menerus karena jumlah pasien Corona meninggal semakin meningkat.
Pastor Edduar mengaku prihatin atas meningkatnya jumlah korban virus Corona. Dia mengatakan bisa merasakan kesedihan mendalam keluarga korban.
"Anda bisa melihat dari wajahnya, rasa sakit yang luar biasa," ujar Pastor Edduar.
NU Minta Pemakaman Jenazah Corona 500 Meter dari Permukiman:
Di Spanyol, Madrid adalah pusat dari penyebaran virus Corona, mendominasi 40% kasus kematian karena virus tersebut. Kamar mayat di kota ini tidak dapat menangani volume mayat.
Dua gelanggang es sekarang digunakan sebagai kamar mayat sementara. Pihak pemakaman mengatakan mereka menguburkan mayat dua atau tiga kali lebih banyak dari biasanya.
Untuk diketahui, Spanyol adalah negara kedua tertinggi di dunia yang mengonfirmasi kasus positif Corona setelah Amerika Serikat. Spanyol Juga menjadi negara dengan kasus kematian karena Corona tertinggi kedua di dunia setelah Italia.
Dari data Johns Hopkins University of Medicine, ada 136.675 kasus positif Corona. 13.341 orang di antaranya meninggal dan sebanyak 40.437 orang dinyatakan sembuh.