Lebih dari 200 orang telah meninggal karena virus corona di Turki. Demikian diumumkan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca di saat negara itu telah menggenjot tes corona hingga lebih dari 15.000 sehari.
Dikatakan Koca seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/4/2020), sebanyak 46 pasien COVID-19 meninggal dalam waktu 24 jam terakhir. Sejauh ini sudah 214 orang meninggal karena virus corona di negeri itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam waktu 24 jam terakhir, sebanyak 2.704 kasus baru coronavirus dilaporkan di Turki, sehingga kini total jumlah pasien terinfeksi virus corona mencapai 13.531 orang.
"Jumlah tes telah meningkat 25,2 persen dibandingkan kemarin," ujar Koca pada Selasa (31/3) waktu setempat.
Ditambahkannya, petugas kesehatan kini mengidentifikasi kasus positif dengan lebih cepat dan lebih akurat.
Para pejabat Turki telah berulang kali menyerukan warga untuk tetap di rumah dan menghormati aturan social distancing. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah mengimbau warga Turki untuk mengambil langkah karantina sukarela.
Pada Selasa (31/3) waktu setempat, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan, 50 daerah di 21 kota di Turki telah berada dalam karantina. Namun Turki hingga kini tidak memberlakukan penguncian (lockdown) nasional.
Update Global: Kurva Kematian di Amerika Serikat Meningkat:
(ita/ita)