Inggris Lockdown Selama 3 Pekan untuk Tangkal Virus Corona

Inggris Lockdown Selama 3 Pekan untuk Tangkal Virus Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 24 Mar 2020 07:52 WIB
Members of a family listen as Britains Prime Minister Boris Johnson makes a televised address to the nation from inside 10 Downing Street in London, with the latest instructions to stay at home to help contain the Covid-19 pandemic, from a house in Liverpool, north west England on March 23, 2020. - Britain on Monday ordered a three-week lockdown to tackle the spread of coronavirus, shutting
Momen saat PM Boris Johnson mengumumkan lockdown selama 3 pekan di Inggris (AFP/PAUL ELLIS)
London -

Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown selama tiga pekan untuk menangkal penyebaran virus Corona atau COVID-19. Setiap toko dan layanan jasa ditutup sementara, dengan warga dilarang untuk berkumpul.

"Tetap di rumah," tegas Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (24/3/2020).

Pengumuman lockdown ini disampaikan pada Senin (23/3) malam waktu setempat, setelah jumlah korban meninggal akibat virus Corona di Inggris bertambah menjadi 335 orang. Jumlah total kasus virus Corona di Inggris saat ini mencapai 6.650 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah tegas ini diambil PM Johnson setelah muncul kemarahan dari pemerintah yang merasa imbauan agar warga mengurangi kontak sosial demi meminimalisasi penularan virus Corona, diabaikan oleh publik. Kerumunan orang terlihat menikmati akhir pekan di taman-taman setempat dan di area pinggiran negara itu.

"Mulai malam ini (23/3) saya harus memberikan instruksi sederhana untuk warga Inggris -- Anda harus tetap di rumah," tegas PM Johnson.

ADVERTISEMENT

"Karena hal penting yang harus kita lakukan adalah menghentikan penyebaran penyakit antar rumah," imbuhnya.

Di bawah langkah tegas ini, PM Johnson menyatakan bahwa pergi keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan pokok masih diizinkan. Berolahraga, membeli kebutuhan medis dan berangkat serta pulang kerja masih bisa dilakukan warga.

Namun setiap toko yang menjual barang-barang seperti pakaian atau alat elektronik, juga perpustakaan, tempat bermain dan tempat ibadah, akan ditutup sementara. Pesta pernikahan juga seremoni baptis juga dilarang sementara, kecuali untuk acara pemakaman.

Diperingatkan PM Johnson bahwa taman-taman masih tetap buka, namun warga tetap dilarang keluar rumah untuk hal yang tidak penting. "Jika Anda tidak mematuhi aturan, polisi memiliki wewenang untuk menindak Anda, termasuk melalui denda dan membubarkan acara berkumpul," tegasnya.

PM Johnson menyebut pandemi virus Corona sebagai 'ancaman terbesar yang dihadapi negara ini dalam beberapa dekade'. Dia menyebut Dinas Kesehatan Nasional (NHS) tidak akan mampu mengatasi situasi jika penularan terus berlanjut.

"Saya mendorong Anda agar tetap di rumah selama masa darurat nasional, lindungi NHS kita dan selamatkan nyawa," ujarnya.

Pembatasan-pembatasan yang diberlakukan pemerintah Inggris, sebut PM Johnson, akan 'ditinjau secara konstan'. "Kita akan melihat lagi dalam tiga pekan, dan memperingannya jika ada bukti bahwa kita mampu," imbuhnya.

"Namun saat ini, tidak ada opsi yang mudah. Jalan ke depan itu sulit dan benar bahwa banyak nyawa akan sangat disayangkan, hilang," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads