Corona Menyebar Cepat di Negara Lain, China Imbau Warganya di LN Tak Bepergian

Corona Menyebar Cepat di Negara Lain, China Imbau Warganya di LN Tak Bepergian

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 03 Mar 2020 15:41 WIB
Virus corona jenis baru pertama kali ditemukan di kawasan Wuhan, China. Kawasan itu pun kini terisolasi untuk antisipasi penyebaran virus yang makin meluas.
Suasana di kota Wuhan, China yang menjadi pusat wabah virus corona (Chinatopix via AP)
Beijing -

Otoritas China mengimbau seluruh warganya yang ada di luar negeri (LN) untuk tidak banyak bepergian di tengah wabah virus corona. Imbauan ini disampaikan setelah dinyatakan bahwa wabah virus corona di beberapa negara lainnya, menyebar lebih cepat dibandingkan di wilayah China.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (3/3/2020), para pelancong dari negara-negara dengan banyak kasus virus corona yang tiba di Provinsi Guangdong, China, diwajibkan menjalani karantina selama 14 hari. Setiap warga China yang ada di luar negeri diimbau untuk mempertimbangkan atau meminimalisasi rencana perjalanan.

"Kami berupaya menjaga jarak dari virus, tapi hal yang tidak bisa diputus adalah hubungan darah dan daging antara warga China di luar negeri dengan keluarga mereka di kampung halaman mereka," demikian pernyataan otoritas distrik Qingtian di Provinsi Zhejiang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkan juga bahwa aktivitas bepergian atau melakukan perjalanan merupakan cara termudah untuk terjadinya infeksi silang (cross-infection). Otoritas China menyatakan tetap tinggal di rumah sebagai 'bentuk perlindungan terbaik'.

"Demi kesehatan dan keselamatan keluarga Anda, tolong tingkatkan langkah-langkah pencegahan, secara hati-hati memutuskan rencana perjalanan Anda dan meminimalisasi mobilitas," imbuh pernyataan otoritas setempat.

ADVERTISEMENT

Jumlah kasus baru di beberapa negara, seperti Korea Selatan (Korsel), Italia dan Iran, dilaporkan telah melampaui jumlah kasus baru -- dalam sehari -- di wilayah China.

Pada Selasa (3/3) waktu setempat, otoritas kesehatan China melaporkan 125 kasus baru di wilayahnya. Jumlah itu menurun dari sehari sebelumnya, dengan 202 kasus dalam sehari, dan merupakan angka terendah sejak otoritas China mulai merilis data secara nasional pada akhir Januari lalu.

Dari 125 kasus baru, sekitar 114 kasus di antaranya ada di Provinsi Hubei yang merupakan pusat wabah ini. Di luar Hubei, ada 11 kasus baru yang dilaporkan otoritas China. Tujuh kasus baru di antaranya merupakan kasus 'impor' atau melibatkan tujuh warga China yang baru pulang dari Italia.

Tujuh orang itu diketahui pulang ke Qingtian dan melakukan kontak dekat (close contact) dengan seorang pasien positif virus corona yang kini sudah dinyatakan sembuh. Ketujuh pasien itu bersama satu pasien yang sudah sembuh, disebut pernah bekerja bersama di sebuah restoran di Bergamo, sebuah kota di Lombardy, Italia, yang kini menjadi salah satu pusat wabah virus corona.

Pekan lalu, menurut pernyataan pemerintah Qingtian, enam orang di antaranya terbang dari Milan ke Shanghai, dengan transit di Moskow. Satu orang lainnya terbang ke Shanghai via Jerman. Ketujuh orang itu dinyatakan positif virus corona usai menjalani pemeriksaan setibanya di Qingtian pada Senin (2/3) waktu setempat.

Tidak ada satupun dari mereka yang pernah pergi ke Provinsi Hubei atau kota Wuhan, asal virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan penyebaran virus corona atau Covid-19 di luar wilayah China mencapai nyaris sembilan kali lipat lebih tinggi dibandingkan di area pusat penyebaran wabah ini pertama kalinya, dalam 24 jam terakhir.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads